Kaltimminutes.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang resmi menjangkau 1.070 siswa di 11 sekolah pada Selasa (10/6/2025), bukan hanya tentang makanan tetapi tentang sistem dan semangat gotong royong.
Program MBG yang berjalan setiap Senin hingga Jumat itu memastikan menu bergizi hadir secara konsisten melalui siklus menu 10 hari, agar siswa tidak merasa bosan. Namun, tantangan utamanya bukan hanya di dapur, tetapi dalam memastikan makanan tiba tepat waktu dan dalam kondisi layak konsumsi.
“Kami pastikan jarak tempuh maksimal 30 menit, sesuai standar Badan Gizi Nasional. Rata-rata sekolah berada dalam radius 3–6 kilometer dari dapur utama,” ungkap Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Samarinda Seberang, Tantia Dewi Harianto.
Dapur utama yang terletak di Jalan Bung Tomo menjadi jantung pengolahan makanan. Di sinilah semua menu seperti nasi putih, sayur sop, telur orak-arik, semangka, dan susu dimasak dan dikemas, sebelum dikirim ke sekolah-sekolah penerima.
Tantia menekankan, keberhasilan distribusi tak lepas dari kerja sama lintas pihak. Selain tenaga profesional, warga sekitar juga dilibatkan sebagai relawan dapur, menciptakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Ini bukan hanya program pemerintah. Ini kerja bersama untuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Meskipun jumlah penerima masih fluktuatif karena masa transisi libur sekolah dan penerimaan siswa baru, SPPG optimistis program akan semakin stabil dalam waktu dekat.
“Setiap hari kami evaluasi dan terus perbaiki proses. Semangatnya tidak berkurang,” tambah Tantia.
Dengan alokasi Rp15.000 per porsi dan menu yang dirancang berdasarkan pedoman gizi nasional, program ini menjanjikan lebih dari sekadar makan siang bergizi, ia membawa harapan bahwa tumbuh sehat adalah hak semua anak.
(Redaksi)
