Ragam

1 Ramadan 2025 Versi Pemerintah, Nu dan Muhammadiyah

57
×

1 Ramadan 2025 Versi Pemerintah, Nu dan Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Suasana Ramadhan di India. (Shutterstock)

Kaltimminutes. co – Jelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, perbedaan dalam penetapan awal puasa kembali muncul di Indonesia. Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan 1 Ramadhan, sehingga berpotensi menghasilkan tanggal yang tidak sama.

Perbedaan tersebut dikarenakan metode hisab yang diterapkan pemerintah, NU, dan Muhammadiyah tidak sama dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Example 300x600

1 Ramadhan 2025 versi pemerintah

Setiap tahun pemerintah selalu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan. Begitu juga di tahun ini, pemerintah akan kembali menggelar sidang isbat pada akhir bulan Syaban untuk menentukan 1 Ramadhan.

Dalam sidang isbat tersebut, pemerintah menggunakan dua metode utama untuk mengamati hilal, yaitu rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit muda) dan hisab (perhitungan astronomi).

Apabila merujuk kalender Hijriah yang diterbitkan Kemenag, 1 Ramadhan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, kepastian tanggal kapan 1 Ramadhan 2025 versi pemerintah baru bisa diketahui setelah sidang isbat berlangsung.

Dilansir dari laman Kemenag, sidang isbat akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

  • Acara: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1446 H
  • Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
  •  Pukul 17.00 WIB sampai selesai
  • Tempat: Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat
    Jika hilal berhasil terlihat sesuai dengan kriteria imkanur rukyat maka awal Ramadhan akan ditetapkan berdasarkan hasil pengamatan tersebut.

Sebaliknya, apabila nantinya hasil pemantauan hilal tidak juga terlihat, pemerintah akan mengikuti ketentuan istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Syaban menjadi 30 hari. Dengan begitu, diperkirakan awal Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 2 Maret 2025.

1 Ramadhan 2025 versi NU

Selain pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) juga belum mengumumkan tanggal resmi awal Ramadhan 2025. NU cenderung mengikuti hasil keputusan sidang isbat dari pemerintah yang digelar oleh Kemenag dalam menentukan 1 Ramadhan.

NU mengandalkan metode rukyatul hilal bil fi’li, yaitu pengamatan langsung terhadap hilal (bulan sabit pertama) di berbagai titik pantau yang telah ditentukan.

Sama dengan pemerintah, jika hasil pemantauan hilal tidak terlihat, maka NU juga akan mengikuti ketentuan istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Syaban menjadi 30 hari.

1 Ramadhan 2025 versi Muhammadiyah

Muhammadiyah sudah lebih dulu menentukan awal Ramadhan yang termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1446 H.

Dalam maklumat tersebut tertulis bahwa 1 Ramadhan 1446 H Muhammadiyah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 M.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomis yang memungkinkan penentuan awal bulan Hijriah tanpa harus melihat hilal secara langsung.

Selain itu, dalam perhitungan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah, Ramadhan tahun ini berlangsung selama 29 hari atau hingga 29 Maret 2025.

Mengenai kapan 1 Ramadhan 2025 versi pemerintah, NU dan Muhammadiyah tahun ini berpeluang berbeda lagi. Namun hal ini wajar, karena hasil dari perbedaan metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadhan ini tidak sama.

Alih-alih menjadi perpecahan, perbedaan penetapan awal Ramadan justru bisa menjadi momentum untuk menguatkan semangat toleransi dan kebersamaan. Yang terpenting adalah menyambut bulan suci ini dengan penuh kekhusyukan, meningkatkan ibadah, dan menjaga persatuan umat.

(Redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *