Kaltimminutes.co, Samarinda – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim berencana menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada Maret 2020 mendatang.
Berbagai figur muncul, berencana maju menjadi ketua di partai berlambang Pohon Beringin Kaltim itu. Salah satu nama yang diisukan adalah Isran Noor, Gubernur Kaltim.
Nama Isran Noor sempat dihembuskan berpelung untuk masuk menjadi Ketua Umum.
Disampaikan Wakil Sekretaris DPP Golkar, Rudi Masud bahwa hanya kader partai saja yang berpeluang sebagai pimpinan.
“Kalau Isran Noor itu bukan kader Golkar, agak susah kalau maju (calon) Golkar Kaltim,” ujar Rudi Masud kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).
Ditambah lagi, calon Ketua Golkar Kaltim harus memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
“Nah kalau bukan kader kan pasti berbenturan dengan AD dan ART partai,” ujar Rudi yang saat ini mejabat sebagai Anggota DPR RI.
Meski demikian, Rudi Mas’ud mengakui Golkar kerap menerbitkan diskresi (pengecualian) bagi figur tertentu untuk turut berkontestasi.
“Kecuali ada diskresi (Isran bisa maju), tapi kan DPP juga tahu soal regulasi (AD/ART),” ungkapnya.
Sebagai informasi, sejauh ini dikabarkan ada 3 nama yang mengikuti kontestasi calon Ketua DPD Golkar Kaltim dalam jelang Musyawarah Daerah (Musda) di awal Maret nanti.
Mereka diantaranya, Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, serta Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmat Masud.
Sementara, Ketua AMPG Golkar Kaltim, Muhammad Husni Fahrudin menyebutkan bahwa kontestasi kursi Golkar Kaltim ini tengah dilirik kaum elit.
Namun, ia menilai Makmur HAPK lah paling ideal memimpin Golkar Kaltim. Alasannya, karena pengalaman dan kontribusinya kepada partai saat menjabat sebagai Bupati Berau.
Meski demikian, Husni menyebut dalam kontestasi Golkar perlu mempertimbangkam figur-figur lainnya, seperti Gubernur Kaltim, Isran Noor.
“Saya dapat info Gubernur Isran itu punya Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar,” ujarnya. (rkm//)