Kaltimminutes.co, Samarinda – Penanganan banjir terus menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Samarinda.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Samarinda guna banjir bisa terkendali di Kota Tepian.
Program-program telah disusun mulai dari pengerukan sungai, normalisasi drainase, penyiapan polder air, naturalisasi sungai, dan banyak lagi dirancang guna menuntaskan persoalan banjir.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, turut menyumbangkan ide penuntasan banjir di Ibu Kota Provinsi Kaltim ini.
Angkasa Jaya menyebut selain menormalisasi dan perbaikan drainase, Samarinda memerlukan pembangunan kanal-kanal guna mempercepat aliran air ke Sungai Mahakam.
“Perlu dibangun kanal-kanal baru hingga tembus ke Sungai Mahakam. Buat beberapa titik. Ketika hujan turun, air langsung mengalir ke sungai,” kata Angkasa Jaya, Sabtu (9/10/2021).
Angkasa Jaya menyampaikan, ide membangun banyak kanal di Samarinda bermula kala obrolan lawas dirinya bersama Ahmad Amins, kala masih menjabat sebagai Wali Kota Samarinda.
Tujuan dibangunnya kanal-kanal itu, untuk mengembalikan fungsi rawa yang tertutup setelah masifnya pembangunan di Samarinda.
“Tahun 70an itu, Samarinda penuh dengan hutan dan rawa. Jadi begitu dia hujan, diendapkan di hutan baru lari ke rawa. Itu gak ada banjir, walaupun Samarinda sudah rendah waktu itu,” jelasnya.
Perkembangan pembangunan Kota Samarinda yang pesat mengakibatkan rawa tertutup, dan hutan berkurang.
Sayangnya menurut Angkasa Jaya, pesatnya pembangunan tidak dibarengi penyiapkan aliran air baik drainase dan kanal yang baik. Sehingga air tidak bisa mengalir maksimal ke sungai utama.
“Sayangnya kita tidak menyiapkan denah pembangunannya. Saluran alam, sungai-sungai itu bukannya tambah lebar, tapi tambah sempit,” tegasnya.
“Ini drainase kita ada, sungai alam kita ada, tapi ketika hujan turun begitu besar, tapi dia (drainase dan polder air) tidak menampung. Air lalu meluap dan membuat genangan ke mana mana,” pungkasnya. (advertorial)