Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Advertorial

Tertibkan Penyaluran Minyak Goreng Curah ke Warga Samarinda, Komisi II Dorong Pemkot Kerjasama dengan TNI-Polri

5
×

Tertibkan Penyaluran Minyak Goreng Curah ke Warga Samarinda, Komisi II Dorong Pemkot Kerjasama dengan TNI-Polri

Sebarkan artikel ini
Proses penyaluran komoditas minyak goreng curah bagi warga Samarinda

Kaltimminutes.co, Samarinda – Pemkot Samarinda menyalurkan 222.000 minyak goreng curah bagi warga Samarinda.

Agar warga bisa antre mendapatkan minyak goreng, Komisi II DPRD Samarinda mendorong pemkot bisa lebih menata antrean warga.

Example 300x600

“Yang dikhawatirkan kerumunan saat pendistribusian di lapangan, ini perlu ada regulasi yang matang sehingga tidak menyebabkan kerumunan dan persoalan,” kata Fuad Fakhruddin, Senin (14/3/2022).

Dewan mendukung penuh upaya Pemkot Samarinda menyediakan komoditas minyak goreng bagi warga Kota Tepian.

Fuad menerangkan, perlu kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI-Polri untuk pengamanan penyaluran minyak goreng.

“Ini kan akan diserahkan ke kelurahan-kelurahan, dan perlu didampingi pihak keamanan untuk pendistribusiannya, artinya kita menghindari oknum-oknum di lokasi yang dapat membuat provokasi yang sifatnya mengganggu kegiatan ini,” paparnya.

Diketahui, Pemkot Samarinda sudah mulai mendistribusikan ratusan ribu liter minyak goreng curah dengan menyediakan tendon di tiap kelurahan secara bergiliran sejak Sabtu (12/3/2022).

Program ini akan terus berlanjut hingga menyasar semua wilayah kelurahan di kota tepian sampai stok minyak goreng di pasar ataupun ritel kembali stabil.

Fuad berpendapat, masalah kelangkaan minyak goreng yang juga menjadi persoalan nasional termasuk di daerah-daerah lain ini terletak pada stok dan keberadaan minyak goreng itu sendiri.

Keterbatasan minyak goreng yang dijual di pasar menimbulkan dampak psikologis kepada masyarakat yang akhirnya menimbulkan panic buying dan berujung pada antrean panjang yang telah menjadi pemandangan beberapa hari terakhir khususnya di Kota Samarinda.

“Saya kira yang terjadi di bawah ini bukan persoalan mahalnya, tetapi kelangkaannya, kemudian juga ada pedagang yang menahan stok minyak goreng karena mereka merasa rugi kalau dijual,” paparnya.

Untuk itu DPRD komisi II akan terus mengikuti perkembangan fenomena minyak goreng ini di lapangan, dan dikatakan Fuad telah beberapa kali memanggil pihak pemerintah dari Dinas Perdagangan hingga Perumda untuk mencari solusi langkanya salah satu kebutuhan pokok tersebut. (Advertorial)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *