Kaltimminutes.co – Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengaku mendengar ada upaya untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan menjadi calon Presiden di Pemilu 2024.
Andi Arief mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah cuitan di akin twitter pribadinya @Andiaried_ bahwa ada pihak yang berusaha menjegal Anies sebagai calon presiden (capres) 2024.
Kendati demikian, Andi tidak membocorkan pihak yang bermanuver tersebut.
“Saya mendengar demikian (upaya menjegal Anies jadi Capres),” kata Andi saat dikonfirmasi soal cuitannya tersebut, Minggu (28/8).
Andi lantas menyinggung ucapan Jokowi yang meragukan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi sudah didukung oleh parpol.
Dia menegaskan, Presiden bukan pihak yang menentukan seseorang bisa dicalonkan menjadi Capres. Keputusan soal Capres ada di partai politik.
“Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di Partai,” pungkas Andi.
Menanggapi hal itu, Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul meminta agar Andi Arief pelajari dan memahami posisi sebagai ketua pemenangan Pemilu, yang seharusnya paham bagaimana aturan bermain dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Kalau Pak Andi Arief ketua Bappilu yang pertama dan paling utama pelajari tentu sama dengan saya yaitu membaca rule of the game. Aturan mainnya dibaca siapa pun yang bertanding pasti akan membaca aturan main dulu,” kata Bambang Pacul di gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/8).
Menurut dia, memahami aturan bermain sebagai Ketua Bappilu penting agar Andi Arief tidak asal menuduh soal penjegalan.
“Rulenya kayak apa jadi dijegal atau menjegal dan sebagainya selama rulenya itu mendukung this is the game. Ndak ada soal gitu, jadi enggak perlu nuduh-nuduh. Menurut saya begitu, beliau ketua Bappilu, Bambang Pacul ketua pemenangan Pemilu sama,” ujar dia. (*)