Kaltimminutes.co, Samarinda – Pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kaltim (PPU dan Kukar), menjadi perhatian dunia.
Salah satu negara yang ikut mencermati rencana pemindahan IKN ini adalah Singapura.
CAI Xihao, Counsellor Embassy Of The Republic Of Singapore Jakarta, berkunjung ke Bumi Etam, bertemu Andi Harun, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Selasa (25/2/2020), di Hotel Mesra Samarinda.
Maksud pertemuan CAI Xihao dan bakal calon Wali Kota Samarinda tersebut, terkait pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.
“Pertemuan ini atas rekomendasi beberapa pihak di Jakarta, dan diputuskan oleh Kedutaan Besar Singapura untuk menemui Andi Harun, selaku politisi dan tokoh Kaltim. Kami membicarakan hal-hal yang terkait dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur,” kata CAI Xihao.
Rencana pemindahan IKN ke Kaltim, menjadi ketertarikan Singapura untuk menanam investasi di Bumi Etam. CAI Xihao menyatakan, Singapura tertarik berinvestasi di bidang ketersediaan listrik dan kerja sama di bidang ekonomi.
“Tujuannya bertemu Bapak Andi Harun, terkait erat dengan keputusan pemerintah pusat terhadap pemindahan IKN di Kaltim. Hal lainnya juga dibahas, perihal Kondisi ekonomi Kaltim, ketersediaan energi listrik, kemungkinan investasi dan kerjasama bidang ekonomi antar pemerintah maupun swasta,” jelasnya.
Sementara itu, Andi Harun menyambut baik ketertarikan investasi oleh Singapura. Hal tersebut, dianggapnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Diketahui, Kaltim berkontribusi ke negara, di kisaran Rp 500-600 triliun pertahun dari sumber daya alam (minyak, gas, kayu, emas, batu bara, dan emas).
Andi Harun berpandangan, ke depan Kaltim tidak boleh lagi mengandalkan SDA yang tidak dapat diperbaharui. AH sapaan akrabnya, Kaltim bisa mengembangkan sektor perdagangan, investasi sektor industri, dan jasa.
“Kami bertekad dan berupaya agar fokus Kaltim, ke depan lebih menitikberatkan pada sektor perdagangan, investasi industri, dan jasa,” jelas Andi Harun. (rkm//)