Kaltim

Andi Harun Dorong Kolaborasi dengan Kukar Bangun Kolam Retensi, Upaya Serius Atasi Banjir Samarinda

43
×

Andi Harun Dorong Kolaborasi dengan Kukar Bangun Kolam Retensi, Upaya Serius Atasi Banjir Samarinda

Sebarkan artikel ini
Walikota Samarinda gandeng Kukar bangun Kolam Retensi (Ist)

Kaltimminutes.co – Pemerintah Kota (Pemkot Samarinda) semakin menguatkan komitmennya dalam menyusun strategi komprehensif untuk menanggulangi persoalan banjir yang kerap melanda kota. Selain melakukan perbaikan teknis seperti peningkatan kualitas drainase dan penanganan sedimentasi, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyiapkan langkah strategis melalui kerja sama lintas wilayah.

Salah satu rencana yang digagas adalah membangun kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terutama dalam pembangunan kolam retensi di wilayah perbatasan yang dinilai krusial untuk mengurangi beban air yang masuk ke Samarinda dari daerah hulu.

“Saya akan berusaha menjalin komunikasi dengan pemerintah Kukar, termasuk mengajak DPRD Kota Samarinda bersilaturahmi dengan Bupati dan Wakil Bupati Kukar terpilih. Kalau bisa, kami juga ingin berdialog dengan DPRD Kukar untuk membahas kerja sama penanggulangan banjir, terutama di wilayah utara,” jelas Andi Harun dalam keterangan resminya.

Ia menekankan bahwa kawasan Sungai Siring, yang terletak di perbatasan kedua wilayah, menjadi titik kritis karena kerap menerima limpasan air dari wilayah administratif Kukar.

Menurutnya, salah satu solusi yang dinilai sangat potensial adalah pembangunan kolam retensi di wilayah setelah Bandara APT Pranoto, yang secara administratif masuk Kukar.

“Harapan kami, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga bisa membangun kolam retensi di area perbatasan. Dengan begitu, volume air yang masuk ke Samarinda dapat ditekan secara signifikan,” kata Andi Harun.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemkot Samarinda akan segera menyurati dan menjalin komunikasi resmi dengan Pemkab Kukar demi mendorong kolaborasi antardaerah untuk menyelesaikan masalah banjir secara menyeluruh.

“Kami akan bersungguh-sungguh untuk bertemu dan menjajaki kerja sama ini. Air yang datang dari luar wilayah kami harus juga jadi tanggung jawab bersama, agar upaya pengendalian banjir di Samarinda bisa maksimal,” tegasnya.

Saat ini, Pemkot Samarinda sendiri telah membangun kolam retensi di kawasan Pampang dan Sungai Siring sebagai bagian dari pengendalian banjir dari arah utara. Namun Andi Harun yakin, jika Kukar juga turut berperan, dampaknya akan jauh lebih besar.

“InsyaAllah dampaknya sangat signifikan. Kalau dua-duanya, Samarinda dan Kukar, membangun kolam retensi, maka beban air yang masuk bisa jauh lebih kecil,” tambahnya.

Kerja sama ini merupakan bagian dari pendekatan multi-lapis yang tengah dikembangkan oleh Pemkot Samarinda. Tidak hanya fokus pada solusi jangka panjang, namun juga menyentuh aspek respons cepat terhadap genangan baru yang muncul.

Andi Harun menyebut, dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah memetakan belasan titik genangan baru, padahal wilayah-wilayah tersebut sebelumnya sempat bebas banjir selama tiga tahun terakhir.

Untuk titik-titik tersebut, terutama yang belum tersedia anggarannya, Pemkot  Samarinda mengambil langkah darurat berupa pembukaan saluran alami guna memperlancar aliran air dan mencegah genangan bertambah parah.

“Yang belum ada anggarannya tahun ini, tidak boleh kita biarkan. Kita harus tetap bergerak dan mencari solusi jangka pendek,” tegas Andi Harun.

Dalam jangka pendek, intervensi teknis akan dilakukan melalui skema swakelola, dengan menggandeng lurah dan masyarakat setempat untuk menangani wilayah kecil. Sementara untuk titik-titik besar atau jalur utama, Pemkot akan mengerahkan alat berat.

“Kita turunkan alat berat seperti exa. Yang penting airnya bisa cepat mengalir ke saluran utama, syukur-syukur bisa langsung ke sungai. Itu yang sedang kita lakukan sekarang,” pungkasnya.

Dengan pendekatan kombinatif antara strategi jangka pendek dan jangka panjang serta kerja sama lintas daerah, Pemkot  Samarinda berharap persoalan banjir yang selama ini menjadi keluhan masyarakat bisa teratasi secara bertahap dan berkelanjutan. 

(Redaksi)

Example 300250
Example 120x600