Kaltimminutes.co, Samarinda – Wabah virus corona yang terjadi di Tiongkok, membuat masyarakat dunia resah, termasuk Kalimantan Timur. Terlebih, adanya enam orang penumpang dari Singapura, menuju Kaltim diperiksa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Bandara APT Pranoto, karena diduga terindikasi terjangkit virus corona.
Tidak ingin menjadi kepanikan masal di Kaltim, Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, meminta pihak rumah sakit waspada dan menyediakan ruang isolasi untuk kemungkinan adanya warga yang terjangkit virus baru tersebut.
“Saya kira sesuai imbauan Kementerian Kesehatan RI, kepada rumah sakit untuk waspada menyediakan tempat-tempat isolasi, yang bisa mengisolasi pasien terinfeksi virus corona bila ada. Kemudian pelabuhan udara, pelabuhan laut, maupun darat untuk mengantisipasi orang-orang yang masuk terindikasi terjangkit virus baru tersebut,” kata Hadi, ditemui Selasa (28/1/2020).
Langkah-langkah antisipasi ini diambil lantaran, Samarinda dan Balikpapan menjadi dua koya dari 19 kota di Indonesia yang rawan masuk virus corona.
“Samarinda dan Balikpapan masuk dua dari 19 daerah di Indonesia yang diminta waspada. Alhamdullilah hingga saat ini belum ada laporan kasus virus corona di Kalimantan Timur. Kami juga berdoa agar tidak terjadi di Kaltim,” jelasnya.
Hadi juga menjelaskan, saat ini belum ada informasi adanya warga dan mahasiswa asal Kaltim yang terisolasi di Provinsi Wuhan, Tiongkok. Sehingga pihak Pemprov Kaltim belum ada langkah untuk evakuasi ke Negara Tirai Bambu tersebut.
“Tidak ada laporan adanya warga dan mahasiswa Kaltim yang saat ini terisolasi di Wuhan, Tiongkok,” bebernya.
Terkait adanya enam orang yang diduga terindikasi virus corona di APT Pranoto, Hadi menyebut hal tersebut masih perlu pendalaman. Sebab, KKP Klas II Bandara APT Pranoto telah melakukan pemeriksaan dan hasilnya, ke enam penumpang dari Singapura ke Kaltim ini negatif virus corona.
“Diperintahkan atau tidak, imbauannya agar warga Kaltim sementara tidak bepergian terlebih dahulu ke Tiongkok. Kalau soal penerbangan dari Kaltim tidak ada, jadi tidak bisa disetop. Penerbangan ke Tiongkok tersedia di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Itu kan kaitannya business to business, kalau gak ada penumpang yang ke Tiongkok, pastinya maskapai juga akan menutup rute penerbangan itu,” pungkas Hadi. (yd//)