Scroll untuk baca artikel
Ragam

Dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Pedagang Kantin Sekolah di Samarinda: Pemkot Bakal Evaluasi

56
×

Dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Pedagang Kantin Sekolah di Samarinda: Pemkot Bakal Evaluasi

Sebarkan artikel ini
DIWAWANCARAI - Wali Kota Samarinda, Andi Harun (Istimewa)

Kaltimminutes.co – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto telah diluncurkan di berbagai daerah, termasuk Kota Samarinda. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memastikan anak-anak mendapat gizi yang cukup demi mendukung tumbuh kembang mereka yang optimal.

Namun, di balik manfaat besar yang diharapkan, program ini ternyata menimbulkan dampak negatif yang cukup signifikan bagi sejumlah pedagang kantin di sekolah.

Example 300x600

Salah satunya terjadi di SDN 004 Samarinda Utara, yang baru-baru ini mulai menerapkan program MBG. Salah satu pedagang kantin yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya dengan penurunan omzet yang sangat drastis.

“Omzet kami turun hingga 50 persen,” ujar pedagang tersebut.

Dengan adanya program yang memberikan makanan bergizi secara gratis kepada siswa, pendapatan pedagang kantin yang sebelumnya bergantung pada penjualan makanan dan minuman di sekolah otomatis menurun. Banyak orangtua dan siswa kini lebih memilih memanfaatkan fasilitas makan gratis yang disediakan pemerintah.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengakui perlunya evaluasi terhadap implementasi program MBG.

Ia menjelaskan, meski tujuan program sangat positif, yakni untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang optimal, dampak bagi pedagang kantin dan pelaku UMKM di sekitar sekolah juga harus diperhatikan.

“Program ini baru berjalan satu minggu di SDN 004, tentu ada beberapa hal yang harus kita pelajari dan cermati. Kita tidak hanya fokus pada manfaatnya yang jelas, yaitu memberikan makan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga dampaknya bagi para pelaku usaha di kantin sekolah,” kata Andi Harun pada Kamis (30/1/2024).

Wali Kota Samarinda juga menambahkan bahwa kantin sekolah sebelumnya merupakan tumpuan utama bagi sebagian pedagang, yang menggantungkan hidup mereka pada sektor ini.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Samarinda berjanji akan melakukan evaluasi untuk mencari solusi yang tepat, agar program MBG dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negatif bagi pedagang kantin dan UMKM lainnya.

“Ke depan kami akan turun langsung untuk melakukan evaluasi. Kami akan rumuskan langkah-langkah yang tepat agar baik program MBG maupun para pengusaha kuliner di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan seimbang,” tegas Andi Harun.

(Redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *