Kaltimminutes.co, Samarinda – Beredar postingan dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Samarinda, yang berisi infografis peta dugaan penyebaran corona di Samarinda.
Dalam infografis tersebut ada 15 orang yang tersebar di 10 kecamatan Samarinda, dalam pemantauan Covid-2019.
Mereka diketahui dalam pemantauan Dinas Kesehatan Samarinda.
Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, mengaku baru mengetahui informasi tersebut. Meski begitu, Aji membenarkan Diskominfo telah merilis data pemantauan Covid-19. Data tersebut bersumber dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan beberapa sumber lain.
“Iya kebetulan dari DKK, yang dari 112 ada 6, sisanya itu dari DKK, puskesmas dan dari sumber lain,” ungkapnya, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (12/3/2020) malam.
Diskominfo hanya diminta membuat infografis berdasarkan data yang di rilis oleh DKK. Namun secara teknis pihaknya tidak mengetahui secara pasti seperti apa sumber data itu diperoleh.
Aji menegaskan, Diskominfo hanya berperan sebagai published. “Sumber datanya dari DKK, Diskominfo cuma published saja,” tegasnya.
Selain itu, ia menyanyangkan dalam menyebarkan informasi pihaknya tidak mencantumkan dari mana sumber data diperolah.
“Itu tidak dicantumkan di bagian bawahnya dari DKK, seolah-olah dari Diskominfo itu mengumumkan, tadi juga saya tegur anak-anak, agar tidak langsung mengeluarkan tapi tidak menyebutkan sumber datanya dari mana,” jelasnya.
“Jadi gini, kalau menurut saya tidak usah terlalu dibesar-besarkan, itu kan baru pemantauan belum positif Covid-19, jadi tidak perlu dikhawatirkan,” imbaunya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr. Osa Rafshodia membenarkan hal tersebut.
“Benar. Orang itu baru dalam pemantauan jadi bukan terdiagnosa corona, cuma betul,” ucapnya.
dr Osa membenarkan jumlah orang yang tengah dipantau ada 15 orang. “Tetapi tidak ada isolasi dan tidak ada kenaikan status,.” timpalnya.
Ia juga menyatakan bahwa status dari ke 15 orang tersebut bisa disebut negatif “Iya bisa dibilang begitu, karena dari informasi itu pasti ditulis,” pungkas Osa. (rkm//)