Kaltimminutes.co, Samarinda – Covid-2019 telah menulari Indonesia. Sejak awal Maret, pasien positif Covid-2019, telah mencapai 134 pasien, dan terus bertambah.
Kaltim turut menjadi daerah yang rawan penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok ini.
Menangkal penyebaran virus corona (Covid-2019), Pemprov Kaltim mengambil kebijakan melakukan local lockdown di Bumi Mulawarman, pada Senin (16/3/2020).
Namun, kebijakan local lockdown ini menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya, lockdown menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Awak media pun berupaya melakukan konfirmasi kepada Isran Noor, Gubernur Kaltim, pada Selasa (17/3/2020).
Pukul sekira 15.00 Wita, Isran Noor baru saja keluar dari ruang kerjanya di Lantai 2, Kantor Gubernur Kaltim. Berjalan menuju keluar kantor, Isran Noor yang beberapa waktu lalu terlihat cuek terhadap isu Covid-2019, kini nampak waspada.
Isran Noor, beberapa kali menyuruh awak media agar menjaga jarak dengan dirinya. Meski dengan nada bercanda, namun gestur yang menunjukan tubuh menjauh dilakukannya. Saat itu, para wartawan bertanya terkait penjelasan local lockdown yang dimaksud oleh Gubernur Kaltim.
“Sudah kan kemarin dijelaskan Pak Sabani dan Pak Wagub. Nda usah dekat-dekat. Jauh-jauh, jangan dekat-dekat aku. Kalian bawa Corona,” kata Isran, sejurus dengan sambutan tawa oleh para wartawan.
Memang, di Kantor Gubernur Kaltim, saat ini menerapkan protokol bahwa awak media harus menjaga jarak dengan narasumber, termasuk gubernur dan wakil gubernur. Awak media wajib menjaga jarak minimal tiga meter saat melakukan sesi wawancara.
Ditanya terkait lockdown hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat, Isran tidak berkomentar banyak.
“Kalau presiden itu itu maksudnya state (negara), kalau daerah-daerah ini kan,” jelas Isran. Belum menyelesaikan kalimatnya, mantan Bupati Kutim inipun kembali mengingatkan wartawan.
“Enggak, nda usah dekat-dekat ah. Kegiatan dan edaran sudah ku tandatangani. Ya. Udah jangan dekat -dekat kalian ini bawa Corona,” pungkasnya sambil berlalu pergi. (rkm//)