Kaltimminutes.co, Samarinda — Penanganan stunting menjadi hal atensi yang mesti siperhatikan secara bersama-sama.
Sebab, stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Ini tentu akan menjadi dampak buruk bagi anak usia dini.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain mengatakan ada banyak hal yang menjadi penyebab stunting pada anak.
Oleh sebabnya ia mengatakan memberi makan dengan telur dan nasi saja tidak cukup untuk mengentaskan angka stunting di Kota Samarinda.
Sebab kata dia, ada banyak faktor yang menjadi penyebab kasus stunting pada anak, seperti kondisi ekonomi, hingga pernikahan dini.
“Tidak sesederhana itu masalahnya, stunting itu banyak faktornya. Pertama adalah pernikahan dini, yang kedua gizi saat ibu mengandung, ketiga kondisi ekonomi rumah tangga,” kata Sani balum lama ini.
Salah satu contoh dalam keluarga, sang ayah yang tidak bekerja, sehingga kesulitan ekonomi yang mengharuskan ibu yang tengah mengandung hingga melahirkan sering mengkonsumsi mie instan.
“Baru yang keempat adalah edukasi kepada remaja putri dengan penambahan tablet penambah darah dan sebagainya. Jadi stunting itu urusan simultan,” ujarnya.
Sani mengatakan seharusnya dengan tingginya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda cukup fantastis seharusnya bisa mengatasi persoalan ini.
“Untuk apa APBD tinggi, kalau anak-anak kurang gizi, tidak berguna itu berarti. Cuma pikiran-pikiran kita tentang stunting itu jangan dikira persial,”pungkasnya.
(Advetorial)