Kaltimminutes.co, Samarinda – Sebanyak empat prajurit TNI yang mengalami luka tembak dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan, Sabtu (15/4), telah dievakuasi dengan selamat.
Hal ini diungkapkan Pangliman TNI Laksamana Yudo Margono. Namun demikian Yudo mengatakan, ini masih ada empat prajurit lainnya yang masih dalam pencarian.
“Empat orang yang kena luka lembak yang tadi baru dievakuasi semuanya. Dan mereka selamat semua. Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, masih kita cari bersama,” ujar Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, dalam rekaman suara yang diterima, Selasa (18/4).
Yudo mengatakan personel yang dievakuasi telah dilarikan ke rumah sakit. Ia berharap para prajuritnya segera pulih kembali.
Selain itu, jenazah Pratu Miftahul Arifin yang tewas tertembak dalam kontak senjata dengan KKB sampai saat ini belum bisa dievakuasi.
Yudo mengatakan evakuasi terkendala kondisi cuaca dan medan di lokasi.
“Saat ini konsentrasi evakuasi yang meninggal karena yang meninggal kemarin disampaikan terjatuh di jurang. Ini kita usahakan kita evakuasi,” ucapnya.
Adapun kontak senjata antara TNI dan KKB di Nduga, Papua Pegunungan, terjadi saat personel TNI tengah bertugas dalam operasi penyelamatan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.
Akibat dari serangan itu saat ini status operasi di Nduga, Papua Pegunungan, ditingkatkan menjadi siaga tempur
Yudo menegaskan peningkatan status operasi itu diperlukan saat ini untuk melawan KKB
“Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur. Di TNI, di Natuna sana ada operasi siaga tempur laut, nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan,” kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa (18/4).
Yudo mengatakan, peningkatan status operasi ini bertujuan agar naluri tempur prajurit TNI terbangun.
“Tadinya soft approach, dengan hadapi serangan yang seperti ini pada 15 April lalu kita tingkatkan siaga tempur pasukan kita, sehingga naluri tempur terbangun,” kata dia.
(*)