Kaltimminutes.co – Keikutsertaan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam rombongan yang melakukan pemeriksaan kesehatan dan masalah hukum Gubernur Papua, Lukas Enembe mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Bahkan sejumlah pihak mengkritik langkah Firli yang menemui Lukas Enembe di Papua.
Diketahui Lukas Enembe telah ditetapkan tersangka kasus dugaan suap terkait pekerjaan atau proyek dari APBD Provinsi Papua Lukas Enembe.
Terkait dengan keikutsertaannya tersebut, Firli Bahuri angkat bicara.
Firli mengaku menemui Lukas karena tak mau membiarkan anggotanya bertugas sendirian saat menjalankan tugas di lapangan.
“Kami pimpinan tak pernah membiarkan anggota saya berjalan bertugas sendiri apalagi sampai mengancam keselamatan jiwanya,” kata Firli saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/11).
Lanjut Firli juga mengatakan dalam pertemuan pihaknya dengan Lukas Enembe dalam rangka melakukan tugas pemeriksaan.
Firli bercerita tim dari KPK tak berhasil melakukan pemeriksaan kepada Enembe imbas aksi demonstrasi besar pada 12 September 2022. Ia merasa penting pimpinan KPK untuk langsung bertemu Enembe.
“Ini dalam rangka penegakan hukum. Saya ke sana dalam pelaksanaan tugas. Karena tugas pokok KPK itu dalam sesuai Undang-undang tentang KPK itu harus dilaksanakan pimpinan KPK,” kata dia.
Ia juga mengklain petemuan tersebut dalam rangkan penegakan hukum dan tidak mengistimewakan Lukas Enembe dalam kasus yang melibatnya.
“Saya rasa tak ada yang spesial. Semuanya dalam rangka penegakan hukum. Semua sesuai asas tugas KPK,” kata Firli.
“Kita ke sana Tim Penyidik ada empat orang. Ada dokter empat orang, Pangdam, Kapolda dan Kabinda. Lengkap semua. Semuanya enggak ada rahasia, semua terbuka,” pungkasnya.
(*)