Kaltimminutes.co – Partai Gerindra terbuka apabila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dalam pemeritahan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Rahayu Saraswati.
“Untuk saat ini tentunya kita masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak itu ada di pihak daripada pimpinan, dan juga tentunya ketua-ketua dari partai-partai,” kata perempuan yang karib disapa Sara itu kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini dinamika politik masih sangat terbuka sehingga partai politik di luar pengusung Prabowo-Gibran masih memiliki peluang untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apa pun bisa terjadi. Komunikasi selalu terbuka, bahkan sebelum kampanye selesai, sebelum 14 Februari, masih terus berjalan,” ujarnya.
Hal ini tentu saja berbeda sikan dengan Partai Gelora yang juga merupakan pendukung Prabowo-Gibran.
Bagaimana tidak, Partai Gelora dengan terang-terangan menyuarakan penolakan apabila PKS bergabug dalam koalisi Pemerintahan Prabowo.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik, sebelumnya menyatakan PKS dalam proses pencalonan Prabowo-Gibran kerap menyerang keduanya, sehingga tak elok bila mereka masuk ke dalam koalisi.
“Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” kata Mahfuz dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).
“Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya,” ujarnya.
(*)