Kaltimminutes.co – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim pola penanggulangan terorisme telah berjalan dengan baik dan membuahkan hasil.
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya saat ini semakin sedikitnya peristiwa serangan teror maupun korban.
Sigit mengatakan, korban terorisme di tahun 2019 hingga 2021 telah berkurang menjadi 30 orang. Padahal sebelumnya, jumlah korban teror masih berada di atas 200 orang.
“Saya juga berterima kasih atas kerja keras rekan-rekan Densus. Apabila, kita melihat dari peristiwa yang ada tahun 2002 sampai dengan 2005, korban aksi teror masih berada di atas 200 orang,” katanya saat menghadiri peringatan 20 Tahun Bom Bali l di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (12/10) malam.
Lanjut ia membeberkan, pada tahun 2019 sampai dengan 2021 korban aksi teror mulai berkurang di bawah 30 orang.
“Kemudian di tahun 2019 sampai dengan 2021 mulai berkurang di bawah 30 orang. Artinya, berbagai macam upaya kerja keras dari rekan-rekan mulai membuahkan hasil,” pungkasnya.
Dia berharap keberhasilan tersebut bisa terus dipertahankan sehingga Indonesia aman dan tidak ada serangan terorisme.
“Dan Alhamdulillah tahun 2022 ini, Mudah-mudahan kita bisa pertahankan dan Indonesia masih aman, tidak terdengar satu ledakan pun di tahun 2022, dan tentunya ini harus dipertahankan” ujarnya.
“Jadi kerja keras bagi rekan-rekan semua, pola-pola penanggulangan yang saat ini sudah berjalan, pertahankan, karena ini juga menjadi pertaruhan kita,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.
Oleh karenanya, hal ini menjadi tugas dan amanat bagi seluruh pihak untuk terus bergerak berkolaborasi dan meningkatkan kemampuan untuk memerangi teroris dan tentu berbagai macam upaya tentunya akan dilakukan.
“Mulai dari bagaimana kita melakukan perbaikan terhadap regulasi, terkait dengan masalah pemberantasan teroris, melakukan berbagai macam strategi pencegahan, bagaimana teroris ini tidak berkembang, bagaimana kita terus melakukan perbaikan, termasuk salah satunya adalah dengan melakukan penguatan terhadap struktur organisasi Densus 88,” pungkasnya. (*)