Kaltimminutes.co — Kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah menjadi kisruh di kalangan politik.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan terdapat elemen TNI yang menjadi simpatisan paslon tertentu dalam aksi yang terjadi.
“Kami protes keras atas tindakn oknum TNI tersebut. Oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan pasangan calon tertentu karena sama-sama berlatar belakang militer,” kata Hasto di Jakarta, Minggu (31/12/2023).
Pernyataan Hasto itu lantas mendapat respon dari im Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyayangkan apa yang dilontarkan Hasto.
“Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu,” kata Habiburokhman, Senin (1/1/2024) dilansir dari Kompas.tv.
Menurut dia, pernyataan Hasto tersebut justru memperkeruh suasana di dalam pesta demokrasi.
“Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya. Bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya janganlah berasumsi,” kata Hasto.
Hasto Kristiyanto sebelumnya mengecam keras penganiayaan oleh anggota TNI yang menyebabkan tujuh relawan Ganjar-Mahfud.
“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan dari paslon bersangkutan yang mengutuk aksi kekerasan tersebut,” kata Hasto.
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu pun meminta Panglima TNI menindak tegas anggota yang terlibat penganiayaan.
Ia berharap TNI bisa menjaga nama baik aparatur negara dan netralitas.
(*)