Kaltimminutes.co – Dalam waktu dekat susunan kabinet Prabowo akan segera disusun, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) berpesan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto agar memilih menteri yang profesional. Menteri yang ditunjuk harus menguasai bidangnya.
“Ya memilih profesional, baik profesional dari partai dan profesional dari pada yang independen. Artinya menguasai bidangnya,” kata Jusuf Kalla, dikutip Senin malam, (9/8)
JK berpesan kepada Prabowo untuk memilih figur yang menguasai bidangnya. Jika tidak, menteri itu justru akan merugikan.
“Jangan terjadi nanti menteri tidak menguasai bidangnya, sangat merugikan,” ujar JK.
Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto mulai memanggil sejumlah nama yang dibidik menjadi menteri dalam kabinet yang akan dibentuknya. Prabowo ingin jajaran menterinya merupakan ‘Zaken Kabinet’ yang ahli di bidangnya. Meskipun sosok tersebut diusulkan oleh partai koalisi.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo juga pernah membocorkan soal sosok calon menteri pengisi kabinet Prabowo-Gibran. Hashim menyebut ada empat orang lulusan Sekolah Taruna Nusantara yang akan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kabinet Gemuk Prabowo ?
Sebelumnya, Partai Gerindra mengatakan Prabowo Subianto, sedang menyusun jajaran menteri untuk kabinet barunya nanti bersama partai pendukungnya. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut menteri yang akan membantu pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya tak banyak yang berasal dari Gerindra.
“Saya kira ndak juga (lebih banyak menteri dari Gerindra),” kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
Menurut Muzani, Prabowo ingin jajaran menterinya merupakan zaken kabinet yang disusun berdasarkan keahlian di bidangnya masing-masing. Jumlah menterinya yang bakal disusun pun sedang dihitung.
“Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang,” ujar.
“Ya (lebih banyak kalangan professional). Meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya,” imbuhnya.
Penilaian Pakar Politik Tentang Kabine Prabowo Yang Gemuk
Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang diprediksi berjumlah banyak merupakan dampak dan konsekuensi koalisi besar yang dipilih sejak awal. Pakar politik UMY Ridho Al Hamdi mengatakan jumlah tersebut juga berkemungkinan akan membuat pemerintah terseok-seok untuk mencapai target pada periode pertama.
“Ini dampak dari koalisi besar jadi harus ada risiko dari presiden terpilih untuk mengakomodir bukan hanya dari parpol, tapi dari tim sekoci yang kecil untuk mendapatkan posisi. Jadi perlu disiapkan ruang itu,” ungkap Ridho, Selasa (10/9/2024)
(Redaksi)