Kaltimminutes.co, Samarinda – Per tahunnya, Kaltim membutuhkan kisaran 60 ribu ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan daging di Bumi Mulawarman.
Dari jumlah kebutuhan itu, kemampuan daerah baru bisa memenuhi 30 persen, sementara sisanya masih membutuhkan support dari luar daerah.
“Pemenuhan kebutuhan daging (sapi) saja baru 30 persen, sementara 70 persen, didatangkan dari luar, begitu juga daging kambing baru 40 persen,” kata Fahmi Himawan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Jumat (20/1/2023).
Hal ini jadi perkerjaan rumah yang berat bagi DPKH Kaltim, pasalnya target pemenuhan daging sapi juga perlu memperhatikan kebutuhan daging di Ibu Kota Nusantara nantinya.
Fahmi mengungkap perpindahan ibu kota negara ke Kaltim tentu menjadi tantangan dan peluang bagi DPKH maupun pihak swasta untuk berbenah memenuhi akan kebutuhan ternak di Kaltim.
Lokal didorong mampu mendongkrak produksi daging untuk kebutuhan lokal.
“Kita upayakan dari hulu sampai hilir untuk bidang peternakan, bukan hanya sapi tetapi untuk ternak yang lainnya termasuk ayam, akan dijadikan prioritas pembangunan peternakan,” jelasnya.
“Sehingga kedepan mampu memenuhi kebutuhan daging baik untuk Kaltim maupun IKN,” lanjutnya.
Pelaku usaha peternakan didorong terlibat dalam mengembangkan produksi daging lokal, termasuk dibutuhkannya dukungan dari pemerintah pusat dan kabupaten/kota.
“Ini sangat terbuka bagi Kaltim, untuk meningkatkan bidang peternakan, sehingga ke depan dapat kita memenuhi akan kebutuhan daging baik untuk penduduk Kaltim maupun IKN,” tegasnya. (*)