Ragam

Kerap Dianggap Lubang Maut, Lubang Bekas Tambang Bisa Bernilai Ekonomis dan Sumber Air Bersih

127
×

Kerap Dianggap Lubang Maut, Lubang Bekas Tambang Bisa Bernilai Ekonomis dan Sumber Air Bersih

Sebarkan artikel ini
Salah satu bekas lahan tambang di Kota Samarinda yang belum dimanfaatkan/ IST

Kaltimminutes.co, Samarinda – Persoalan banjir dan bekas lubang tambang belum muncul dalam pembahasan debat public perdana yang digelar KPU Samarinda pada Minggu (18/10/2020) malam.

Diagendakan, pembahasan itu akan dilakukan di agenda debat selanjutnya.

Example 300x600

Diketahui, keberadaan lubang bekas tambang di Kota Samarinda kerap menjadi sorotan. Apalagi beberapa tahun terakhir, banyak korban jiwa yang meninggal di bekas lubang tambang tersebut.

Sebagian besar lubang-lubang itu berada di kawasan pinggiran kota. Seperti di Palaran, Makroman, Sambutan dan di Sungai Pinang.

Jumlah lubang bekas tambang di Samarinda termasuk penyumbang lubang tambang di Kaltim secara keseluruhan. Keberadaan lubang bekas tambang tak melulu menjadi “ranjau” bagi masyarakat sekita. Bila dimanfaatkan dengan baik, lubang-lubang tambang ini tentu bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.

Hal ini turut direspon oleh Calon Wali Kota Samarinda nomor urut 2 Andi Harun.

Ia menilai jika diseriusi, bekas lubang tambang bisa diubah menjadi bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat. AH –sapaan akrabnya- memang akan menjadikan masalah lubang tambang ini salah satu program yang strategis yang akan dibenahi jika kelak memimpin Samarinda lima tahun ke depan.

“Tanpa harus mengesampingkan kewajiban perusahaan dalam melaksanakan reklamasi, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberdayakan lubang-lubang tambang di Samarinda,” kata Andi Harun.

Dari diskusi yang dia lakukan dengan sejumlah ahli di Samarinda, lubang bekas tambang memiliki banyak manfaat. Bisa dijadikan sumber air bersih bagi PDAM, bisa dijadikan tempat ternak ikan (jika memungkinkan) hingga menjadi tempat wisata air.

“Bahkan bisa menjadi polder penampungan air untuk mengatasi banjir. Tentu terlebih dahulu harus melalui kajian yang matang,” ungkapnya.

Pernyataan AH ini berkaca dari beberapa daerah lainnya di Kaltim, dimana sejumlah lubang tambang memang sudah ada yang diberdayakan menjadi potensi ekonomi.

Hal ini dipertegas dari pernyataan Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya, saat menjadi narasumber pada webinar Seminar Nasional yang membahas pemanfaatan lahan pasca tambang untuk peternakan sebagai jembatan ekonomi masyarakat, 12 Oktober lalu.

Seperti dilansir di halaman Samarinda Pos, Dadang mengatakan, saat ini Pemprov Kaltim tengah melakukan program integrasi sapi di lahan tambang.

Kata Dadang, pemanfaatan lahan tambang, hanya tinggal komitmen para pengusaha di daerah. Karena, setiap daerah tentu memiliki kebijakan dalam pemanfaatan lahan eks tambang, tentunya menyesuaikan kondisi geografis daerah itu.

Dia berharap, lahan eks tambang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk pemeliharaan sapi sistem mini ranch (digembalakan), setelah lahan tidak ditambang lagi tanpa harus menunggu selesainya jangka waktu kontrak perusahaan, sehingga kehidupan ekonomi masyarakat berjalan terus. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *