Kaltimminutes.co, Samarinda – Enam orang penumpang dari Singapura, dan turun di Bandara APT Pranoto Samarinda, sempat diduga terjangkit virus corona. Sebagai bentuk kewaspadaan daerah, ke enam penumpang tersebut telah menjalani pemeriksaan oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandara APT Pranoto.
Hasil screening tersebut, ke enam penumpang dinyatakan negatif terjangkit virus corona. Koordinator KKP Kelas II Bandara APT Pranoto Samarinda, Heru Sasongko mengatakan, sejauh ini belum ada penumpang yang terjangkit virus yang berasal dari Tiongkok tersebut.
“Kabar itu tidak benar, sejauh ini belum ada, akan tetapi jika ada temuan, maka pertama kami akan melakukan pendekatan terlebih dulu untuk menanyakan secara langsung kondisi dari penumpang yang diduga terdeteksi itu,” kata Heru dikonfirmasi via telepon, Senin (27/1/2020).
Untuk memastikan, pihaknya tentu akan menanyakan terlebih dahulu, apakah yang bersangkutan telah melakukan perjalanan dari daerah yang berpotensi terjangkit corona virus.
Diketahui, KKP memiliki alat Thermal Scanner di bandara APT Pranoto Samarinda, guna mendeteksi suhu tubuh penumpang yang dipasang dipasang di ruang tertutup, seperti ruang tunggu dan bagasi. Alat tersebut pun diakui Heru sudah terpasang sejak satu minggu yang lalu.
“Kalau ada penumpang yang suhu tubuhnya diatas 40 derajat akan terlihat berwarna merah di thermal scanner. Alat itu sebenarnya sudah ada dari November 2019 lalu tapi karena teknisnya baru datang jadi baru terpasang,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, Dr. Nurliana Adriati Noor Mars mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KKP atas kabar tersebut. Menurutnya, KKP sudah mempunyai prosedur clearing (Sterilisasi) atau penanganan sendiri terkait hal itu.
“Sebenarnya virus itu mudah terdeteksi dengan mengukur suhu tubuh. Saya pikir KKP sudah punya prosedur bagaimana menanggulangi potensi masuknya virus, baik dari penumpang atau dari makanan yang masuk lewat jalur tersebut, karena untuk keberangkatan dari luar negeri penumpang itu wajib melewati alat deteksi atau scan virus. Semua bandara dan pelabuhan juga sudah menyiapkan alat itu di setiap kedatangan penumpang dari luar negeri,” pungkasnya. (irw//)