Kaltimminutes.co — Sejumlah gedung baru milik pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) disoroti Legislatif Karang Paci.
DPRD Kaltim mengkritik bangunan milik Pemrov Kaltim yang belum lama diresmikan, namun kondisinya mengkhawatirkan.
Sorotan ini datang dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin setelah meninjau gedung baru Inspektorat Daerah dan Kadrie Oening Tower pada Rabu (1/11/2013) kemarin.
Syafruddin mengatakan, secara kasat mata bagunan tersebut terlihat miring dan ada beberapa bagian mengalami kerusakan.
Politisi PKB itu bahkan menilai jika pembangunan gedung itu tidak sesuai dengan standar kelayakan.
“Proyek-proyek tersebut tidak sesuai dengan standar kelayakan,” kata Syafruddin usai melakukan tinjauan pada Rabu (1/11/2013) kemarin.
Ia mengatakan, PUPR Kaltim perlu melakukan evaluasi atas kinerja.
“Artinya, Dinas PUPR tidak mengawasi proyek-proyek yang ada di bawah kewenangannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim ini juga mempertanyakan pengujian terhadap gedung-gedung tersebut menyusul posisi gedung yang tampak miring secara kasat mata.
“Kalau tidak ada pengujian, diduga ada indikasi korupsi di sana,” katanya.
Proyek gedung lain yang juga menjadi sorotan Komisi III DRPD Kaltim yaitu Rumah Sakit Korpri karena desain gedung dianggap jauh dari standard rumah sakit.
“Saya kira hanya kafe, karena saya lihat itu desainnya jauh dari RS,” ujarnya.
Gedung RS Korpri, menurut Syafruddin, merupakan proyek “ketiban duren” karena kualitasnya dinilai paling buruk dibanding proyek-proyek lainnya.
Sejumlah persoalan terkait Gedung RS Korpri yaitu lantainya retak dan mengalami penurunan.
“Itu gedungnya seperti berhantu. Saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas proyek itu,” pungkasnya.
(Advertorial)