Home / Ragam

Senin, 31 Januari 2022 - 21:48 WIB

LPADKT-KU Konvoi di Sungai Mahakam, Tuntut Edi Mulyadi Dihukum

MINTA TUNTAS. Ketua LPADKT-KU Vendi Meru ditemui wartawan usai berunjuk rasa di Sungai Mahakam.

MINTA TUNTAS. Ketua LPADKT-KU Vendi Meru ditemui wartawan usai berunjuk rasa di Sungai Mahakam.

Kaltimminutes.co, SAMARINDA. Kasus ujaran kebencian yang diduga dilakukan Edi Mulyadi masih mendapat kecaman dari masyarakat Kaltim. Kali ini Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (LPADKT-KU) kembali menggelar unjuk rasa, Senin (31/1/2022).

Aksi kali berbeda dari sebelumnya. Ratusan anggota ormas tersebut menggelar konvoi menggunakan kapal klotok menyusuri Sungai Mahakam. Mulai dari Dermaga Pasar Pagi, hingga Jembatan Mahakam. Massa juga membentangkan spanduk di Jembatan Mahakam yang menyatakan agar Edi Mulyadi segera bertanggung jawab atas perbuatannya.

Baca Juga :  Berawal dari Kekesalan Istri, Pasutri Asal Sukabumi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Injak Alquran

Ketua LPADKT-KU Vendi Meru mengatakan, aksi unjuk rasa di tengah Sungai Mahakam tersebut merupakan pembuktian betapa besarnya dampak penghinaan Edi Mulyadi terhadap masyarakat Kaltim, khususnya warga Dayak.

“Kalau kami mengikuti perasaan marah kami, ini Sungai Mahakam kami tutup. Tidak ada pengangkutan batu bara dari Kaltim keluar,” ujar Vendi Meru.

Bahkan menurut Vendi, ketika melakukan unjuk rasa di tengah Sungai Mahakam, ia menerima telepon dari sejumlah pejabat yang meminta agar tidak menutup Sungai Mahakam.

Baca Juga :  Gelar Vaksinasi Tahap Pertama, Dua SMA di Samarinda Dapat Suplai Dosis Vaksin dari BIN Kaltim

“Itu menunjukkan betapa pentingnya Kaltim ini sangat luar biasa,” jelas Vendi.
Untuk itu, Vendi menjelaskan, keinginan pihaknya tidak muluk-muluk. Yaitu segera proses Edi Mulyadi baik secara hukum adat maupun hukum positif.

“Itu menurut kami bisa mengobati perasaan masyarakat yang terluka akibat penghinaan yang dilakukan Edi Mulyadi,” pungkas Vendi. (*)

Share :

Berita Terkait

Ragam

Cegah Peyalahgunaan Narkoba, BNN Samarinda Edukasi Anak Dini di Tanah Merah

Ragam

Soal Pembelajaran Tatap Muka, Isran Noor Sebut Mungkin Boleh Tapi Dievaluasi Juga

Ragam

Tekan Kenaikan Kasus pada Momen Arus Balik Idulfitri, Gubernur Minta Pintu Masuk Kaltim Dijaga Ketat

Ragam

PN Samarinda Kabulkan Gugatan Makmur HAPK, Hasan Masud Tetap Dilantik Jadi Ketua DPRD Kaltim

Ragam

Soal Nurhayati Ditetapkan sebagai Tersangka, ICW Kritik Polres Cirebon 

Ragam

Gelar Sosper di Sungai Kunjang, DPRD Samarinda Singgung Soal Peningkatan UMKM

Ragam

Undang Pelajar Berdiskusi, Polda Kaltim Ingatkan Tertib Berlalu Lintas

Ragam

Pengacara Bharada E Ungkap Kematian Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Bukan Saling Baku Tembak