Kaltimminutes.co – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Mahfud MD turut memberikan komentarnya terkiat dengan usulan penundaan Pilkada 2024 mendatang.
Mahfud MD mengatakan penundaan Pilkada 2024 itu tidak relevan.
“Usulan soal penundaan Pilkada 2024 itu tidak relevan,” kata Mahfud di Yogyakarta pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Ia mengatakan jika dalam setiap kesulitan dalam penyelenggaraan pemilu ditunda, maka tidak akan pernah dilaksanakan pemilu.
“Kalau ada kesulitan lantas pemilu ditunda, tidak akan pernah ada pemilu, justru dibentuk panitia-panitia seperti ad hoc itu agar bisa mengantisipasi kalau ada kesulitan. “Agar tidak ada penundaan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Mahfud memprediksi Pemilu 2024 bakal berjalan lebih soft dan tenang dibanding Pemilu 2019.
“Pemilu 2024 saya perkirakan lebih tenang dibanding Pemilu 2019 lalu,” kata Mahfud.
Mahfud menuturkan, prediksi itu lebih melihat dinamika politik empat bulan sebelum Pemilu 2024 digelar.
Tidak ada gelombang atau gerakan kekerasan bernuansa politik akibat perbedaan pandangan atau dukungan pada calon calon tertentu.
“Kalau dulu (Pemilu 2019) beberapa bulan sebelum pemilu digelar gelombang kekerasan itu sudah bermunculan, tapi sekarang tidak, jadi semoga lebih tenang,” kata Mahfud.
Sebelumnya usulan penundaan pilkada disampaikan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam Rapat Koordinasi Kementerian dan Lembaga Negara yang diselenggarakan KSP pada Rabu kemarin, 15 Juli 2023.
Rahmat Bagja, menyatakan khawatir jika Pilkada 2024 tetap digelar secara serentak. Sebab menurut dia, pemungutan suara pada November 2024 berdekatan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober 2024.
“Tentu dengan menteri dan pejabat yang mungkin berganti. Oleh karena itu, kami mengusulkan sebaiknya membahas opsi penundaan pemilihan (pilkada) karena ini pertama kali serentak,” ujar Bagja.
(*)