Kaltimminutes.co-Samarinda. Warga Sangasanga Kukar digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas, di Sungai Mahakam, dengan keadaan tangan terborgol dan sudah membusuk, tepat di hadapan Jety PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) Kelurahan Pendingin, Sangasanga, Kukar Senin Sore (6/1/2020) kemarin.
Polisi dari Unit Indonesia Automatic Finger Print Indentification (INAFIS) Polres Kukar langsung tiba di TKP melakukan evakuasi dan melarikan jenazah tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie dan langsung melakukan visum luar,sekitar pukul 23.00 Wita.
Selain itu, tim kepolisian juga menemukan tiga lembar uang kertas dengan total nilai Rp17 ribu, satu buah korek gas dan satu kunci rumah.Kurang lebih selama dua jam bekerja, polisi kemudian mengakhiri pemeriksaannya.
Keesokan hari, Selasa (7/1/2020) siang kemarin, polisi didampingi Dr Kristina Uli Gultom Sp.F.M, melakukan prosesi autopsi untuk memastikan penyebab, berapa lama, dan kejanggalan lainnya dari jenazah tersebut.
“Untuk mengetahuinya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium setelah proses autopsi,” Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi.
Selain itu, lanjut Andika, pihaknya sejuah ini telah mengamankan dan meminta keterangan dari beberapa saksi di lokasi penemuan mayat tersebut.
“Saksi yang menemukan pertama kali adalah ABK (anak buah kapal) perusahaan yang sudah kita mintai keterangannya bersama beberapa rekan dan warga sekitar,” bebernya.
Sementara saat ditanya mengenai kondisi mayat terborgol dan adanya luka di beberapa bagian jenazah, Sena enggan memberikan komentarnya lebih jauh sebelun hasil uji laboratorium keluar.
“Yang jelas kondisi mayat diperkirakan sekitar tiga hari. Cuman lebih jelasnya nanti setelah hasil laboratorium keluar,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala instalasi forensik RSUD AW Sjahranie, Dr. Kristina Uli Gultom, Sp. F.M membenarkan kalau dilihat dari fisik yang ada, kondisi pembusukan yang sudah sekitar tiga hari. Sedangkan untuk kemungkinan penyebab kematian apakah terjadi di darat atau diperairan, Kristina juga belum bisa berkomentar banyak.
“Yang jelas kondisinya sudah membusuk dan kita sulit untuk mengetahui penyebab kematiannya sebelum hasil uji laboratorium keluar,” ungkap Kristina saat dikonfirmasi sore tadi.
Sedangkan untuk luka yang ditemukan, Kristina mengakui benar adanya, namun ia lagi-lagi belum bisa mengeluarkan keterangannya penyebab dari luka tersebut.
“Iya ada luka di bagian wajah kiri dan lengan bagian atasnya. Sedangkan untuk uji laboratorium kita lakukan di sini (Samarinda), hasilnya mungkin dua minggu lagi baru bisa diketahui,” pungkasnya. (DIKSI.CO)