Kaltimminutes.co, Samarinda – Wabah virus corona atau novel Corona virus (nCoV) saat ini masih membuat sebagian masyarakat mengalami kepanikan massal. Setidaknya ada 2 warga negara asing yang sudah dibawa ke rumah sakit di Kaltim, yaitu di Samarinda dan Tenggarong. Mereka sama-sama mengalami gejala panas tinggi, namun keduanya telah dinyatakan negatif terjangkit virus mematikan itu.
Meski demikian, hal itu ternyata berdampak pada penjualan masker N95 di beberapa apotek di Samarinda dan Bontang. Tidak hanya dari harganya saja, tapi permintaan masyarakat juga meningkat.
Seperti di salah satu toko obat Apotek K24 di Jalan Pulau Sebatik Samarinda, penjualan masker N95 laku keras dan terus dicari oleh warga.
“Ada sih tapi tinggal berapa biji aja ini. Terakhir stok tiga minggu lalu tapi udah habis juga banyak yang beli. Satu minggu ini saja sudah keluarin 300 box. Ya karena virus itu,” sebut Ayu, Apoteker yang sedang bertugas di toko obat itu.
Diakuinya, konsumen yang membeli kebanyakan adalah warga negara China yang tinggal di Samarinda untuk dikirim kepada keluarga mereka yang ada di China. Mengingat stok masker N95 sudah juga mulai menipis, mereka akhirnya membeli dalam jumlah banyak.
“Rata-rata sih dikirim, kebanyakan warga China karena ada keluarga jadi dikirim kesana, ada yang pakai sendiri, ada juga yang beli borongan gitu untuk bantuan kemanusiaan,” jelasnya.
Tak hanya disitu saja, rekan sesama apoteker yang ada di Samarinda pun disebut Ayu mengalami hal serupa, bahkan sampai ada yang kehabisan stok.
Dari keterangan Ayu, harga masker N95 sebelumnya hanya dijual Rp 17.000. Namun setelah adanya kabar mengenai corona virus menyebar, harga satuannya kian melonjak menjadi Rp 51.000. Pembeli juga macam-macam, ada yang beli satuan untuk dipakai sendiri, ada pula yang beberapa box sekaligus. Untuk satu box berisi 10 masker.
Di kota Bontang, seperti di Apotek Karunia di jalan Brigjen Katamso, hal serupa juga terjadi. Amalia, Apoteker di toko obat ternama di kota Taman itu mengatakan, baik masker N95 dan masker biasa sudah mulai berkurang drastis, bahkan kekosongan.
“Sudah lama kosong, satu bulan ini agak susah cari masker N95 itu, yang biasa juga sedikit karena distributor habis juga,” katanya.
Kehabisan stok dibeberapa apotik disebut berasal dari distributor yang juga mengalami kekosongan. Terlebih, sebagian toko obat yang ada di Bontang mengambil barang dari Samarinda yang juga kekurangan.
Sebagai informasi, umumnya masker N95 berbeda dari masker biasa yang dipakai kebanyakan orang. Masker yang biasa digunakan yaitu untuk menghindari paparan polusi udara atau debu, terutama saat berkendara dan hanya bisa sekali pakai. Masker ini juga digunakan sebagai masker bedah tenaga medis untuk penanganan pasien. Pun kekurangannya, belum bisa melindungi diri dari kuman atau virus yang terhirup.
Sedangkan masker N95 bisa menyaring 95 persen partikel udara berukuran kecil maupun besar yang mungkin mengandung kuman dan virus. Masker ini biasa digunakan untuk melindungi diri dari bahan beracun yang menyengat dan bisa masuk ke saluran pernafasan. Kelebihan lain, masker N95 bisa digunakan berulang, setidaknya lima kali penggunaan. Meski tidak menutup kemungkinan masih ada celah, paling tidak masker ini bisa lebih baik mencegah adanya penyakit. (rkm//)