Olahraga

Pebasket Asing Jarred Shaw Ditangkap karena Paket Permen Narkoba dari Thailand

94
×

Pebasket Asing Jarred Shaw Ditangkap karena Paket Permen Narkoba dari Thailand

Sebarkan artikel ini
Atlet Importir Asal Amerika Serikat yang bermain untuk Tangerang Hawks terjerat narkoba (Istimewa)

Kaltimminutes.co –  Kasus penangkapan pebasket asing Jarred Dwayne Shaw karena diduga menyelundupkan narkotika dari luar negeri tak hanya mengejutkan publik olahraga, tetapi juga menjadi sorotan serius terkait ancaman narkoba di kalangan atlet profesional.

Shaw, yang kini bermain untuk Tangerang Hawks di kompetisi Indonesian Basketball League (IBL), ditangkap Rabu malam (7/5/2025) di lobi apartemennya, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Penangkapan ini dilakukan usai aparat mendapat informasi dari Bea dan Cukai terkait paket mencurigakan dari Thailand.

“Paket Delta 9 THC dalam bentuk permen sebanyak 133 pieces,” ungkap Wakapolres Bandara Soekarno Hatta AKBP Joko Sulistiono dalam konferensi pers, dikutip dari Tempo.co.

Delta 9 THC adalah zat aktif utama dalam ganja yang termasuk narkotika golongan I di Indonesia. Permen tersebut, menurut hasil penyelidikan, dipesan Jarred Shaw melalui seorang teman wanitanya yang berada di Thailand dan dikirim menggunakan layanan EMS World.

Pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan Bea dan Cukai terhadap kemasan paket yang mencurigakan. Setelah ditelusuri, terbukti paket tersebut mengandung zat terlarang dan ditujukan kepada sang pebasket.

“Paket ini masuk sejak Januari 2025, dan langsung kami pantau distribusinya,” lanjut Joko.

Kepolisian menyatakan kerja sama antarinstansi, khususnya dengan Bea Cukai, menjadi kunci utama dalam membongkar upaya penyelundupan narkotika berbalut makanan ringan tersebut.

Jarred Shaw sebelumnya dikenal sebagai pemain kunci saat Prawira Bandung menjuarai IBL musim 2023. Namanya cukup besar di kancah bola basket Indonesia. Namun kini, kariernya terancam tamat karena dijerat pasal kepemilikan dan penyelundupan narkoba golongan I.

Pada saat konferensi pers, pemain asal Amerika Serikat dengan tinggi 209 cm itu hanya menunduk dan tidak memberikan pernyataan. Ia kini ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus ini mencoreng citra profesionalisme dunia olahraga Indonesia, sekaligus memperlihatkan bahwa lingkungan atlet pun tidak kebal terhadap ancaman narkotika.

Banyak pihak kini mendesak agar federasi olahraga lebih tegas melakukan edukasi dan pembinaan, khususnya bagi pemain asing yang berlaga di tanah air. Regulasi terhadap atlet import juga diminta diperketat, termasuk pemeriksaan latar belakang dan pembinaan etika profesional.

(Redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *