Kaltimminutes.co –Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut, termasuk pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) yang dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan efisiensi energi.
Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengungkapkan bahwa saat ini pembangunan Istana Wapres telah mencapai rata-rata progres 39,6 persen per 5 Maret 2025.
“Istana Wapres IKN saat ini masih dalam tahap pekerjaan struktur dan lanskap,” ujar Danis kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
Istana Wapres IKN mengusung konsep Huma Betang Umai, yang berarti Rumah Panjang Ibu dalam bahasa Dayak. Konsep ini melambangkan peran rumah sebagai tempat yang menaungi dan mengayomi penghuninya, mencerminkan filosofi kepemimpinan yang inklusif dan harmonis.
Arsitek Istana Wapres, Daliana Suryawinata, menjelaskan bahwa desain bangunan tidak hanya menonjolkan estetika, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan.
Istana ini dilengkapi dengan panel surya yang dapat memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dan menerapkan sistem pendinginan hybrid yang hemat energi.
“Kami memaksimalkan penghawaan silang dengan AC hemat energi sehingga konsumsi daya dapat ditekan. Selain itu, orientasi bangunan yang mengikuti sumbu barat-timur juga membantu mengurangi pemanasan berlebih, sehingga kebutuhan energi untuk pendinginan bisa lebih rendah,” terang Daliana.
Pembangunan Istana Wapres dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup pembangunan istana, kantor, hunian, dan bangunan penunjang yang ditargetkan selesai pada Agustus 2025.
Selanjutnya, tahap kedua akan melalui proses lelang ulang untuk penyelesaian berbagai fasilitas tambahan.
Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, pagu anggaran proyek ini mencapai Rp 1,7 triliun. Anggaran tersebut mencakup pembangunan Kantor Wapres, Kantor Sekretariat Wapres, Kediaman Wapres, serta berbagai bangunan pendukung lainnya.
Dengan pendekatan yang mengedepankan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan, Istana Wapres diharapkan menjadi model pembangunan hijau bagi infrastruktur lainnya di IKN, sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan ibu kota yang modern dan berkelanjutan.
(Redaksi)