Olahraga

PSG Juara Liga Champions, Tapi Tak Bisa Bawa Pulang Trofi Asli karena Aturan Ketat UEFA

102
×

PSG Juara Liga Champions, Tapi Tak Bisa Bawa Pulang Trofi Asli karena Aturan Ketat UEFA

Sebarkan artikel ini
PSG menang telak 5-0 atas Inter Milan pada laga final Liga Champions 2024/2025 Allianz Arena, München, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB. /x.com/PSG_inside

Kaltimminutes.co – Paris Saint-Germain (PSG) menorehkan sejarah baru dalam perjalanan klub mereka dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.

Bertanding di final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Sabtu (31/5) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, PSG tampil luar biasa dan menaklukkan Inter Milan dengan skor mencolok 5-0.

Namun, meski tampil dominan dan merengkuh gelar paling bergengsi di level antarklub Eropa, para pemain Les Parisiens tak bisa membawa pulang trofi asli Liga Champions ke Paris. UEFA, sebagai otoritas tertinggi sepak bola Eropa, memberlakukan aturan ketat mengenai kepemilikan trofi tersebut.

Kapten PSG, Marquinhos, sempat mengangkat trofi asli yang dijuluki  “Si Kuping Besar” di tengah pesta juara seusai laga. Namun momen itu bersifat seremonial. Trofi asli hanya digunakan dalam upacara penyerahan di lapangan, dan setelah itu dikembalikan ke markas UEFA di Nyon, Swiss.

Sebagai penggantinya, UEFA memberikan trofi replika resmi kepada PSG. Replika inilah yang akan dibawa pulang ke Paris dan digunakan dalam perayaan pawai juara di Champs-Élysées yang dijadwalkan berlangsung Minggu sore waktu setempat.

UEFA sejak lama menerapkan kebijakan bahwa trofi asli Liga Champions hanya boleh dimiliki secara permanen oleh klub yang telah memenangi kompetisi ini sebanyak lima kali atau tiga kali berturut-turut. Namun, sejak tahun 2008, ketentuan “tiga kali berturut-turut” dihapus, dan hanya klub dengan lima gelar yang berhak menyimpannya.

Saat ini, hanya empat klub yang pernah dianugerahi hak kepemilikan trofi asli yaitu:  Ajax Amsterdam, Bayern Munchen, AC Milan, dan Liverpool. Real Madrid, meski telah mengoleksi 15 gelar Liga Champions, memilih untuk tidak menyimpan trofi secara permanen dan tetap menyerahkannya kembali ke UEFA setiap musim.

Trofi replika yang diterima PSG pun tidak bisa digunakan semaunya. Replika tersebut harus tetap berada di bawah pengawasan UEFA.

Setiap pergerakan, pemajangan, atau penggunaan untuk keperluan komersial memerlukan izin resmi dari UEFA. Klub juga diwajibkan melaporkan lokasi penyimpanan replika secara rinci, dan UEFA berhak melakukan inspeksi mendadak sewaktu-waktu.

Replika itu nantinya akan dipajang di Parc des Princes, markas PSG, sebagai simbol pencapaian bersejarah klub yang didirikan pada 1970 tersebut.

Meski PSG telah menorehkan prestasi yang sangat membanggakan dan mencatat rekor kemenangan terbesar dalam final Liga Champions modern, gelar ini belum cukup untuk mendapatkan status “pemilik” trofi sejati. Mereka masih harus menambah empat gelar lagi untuk bisa menyimpan trofi asli secara permanen.

Bagi PSG, yang telah lama dikejar stigma “raja domestik tapi gagal di Eropa”, kemenangan ini menjadi momen pelepasan beban dan penunnjukkan prestasi terhadap pengkritik mereka. Tapi trofi yang mereka bawa pulang bukanlah yang asli hanya simbol dari kemenangan yang dikendalikan secara ketat oleh UEFA.

(Redaksi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *