Kaltimminutes.co, Samarinda – Sebanyak 50 tenaga kesehatan yang bertugas di Pusat Karantina Samarinda, mengikuti rapid test Covid-19.
Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, menyampaikan rapid test kepada nakes ini dilakukan guna melakukan tracing kemungkinan terjadi penularan corona ke petugas medis.
Hasilnya menggembirakan, 50 tenaga medis di Pusat Karantina dinyatakan negatif (non reaktif) Covid-19.
“Sudah kami rapid test, 50 nakes yang bertugas di Pusat Karantina dulu yang kami test, Alhamdulillah, hasilnya negatif,” kata Ismed.
Dirinya menerangkan rapid test dilakukan sejak Senin pagi, hingga siang harinya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda, dr Osa Rafshodia, menyampaikan 50 nakes dirapid test menggunakan alat Imunoflouresensi Assay (IFA).
“Menggunakan immunofluoroassay, outputnya titer antibodi dlm bentuk kuantitatif. Bisa untuk 37 pemeriksaan selain covid. Jadi kalau covid selesai bisa utk DBD, campak, dan penyakit virus lainnya,” ungkap dr Osa.
Nantinya, rapid test ini akan dilakukan ke seluruh nakes yang ada di Samarinda, yakni nakes yang tersebar di seluruh puskesmas di Kota Tepian.
“Kami akan merapid secara berkala tenaga kesehatan kami, antisipasi apabila sdh tjd transmisi lokal. Karena resiko penularan sangat besar di setiap faskes yg ada, dari puskesmas hingga rumah sakit. Untuk AWS dan Moeis melakukan sendiri rapid test kepada nakes mereka,” pungkas Ismed. (rkm//)