Kaltimminutes.co, Samarinda – Menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian masif, Kaltim justru kekurangan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19. Salah satunya juga terjadi di Bontang.
Tidak hanya tim medis rumah sakit, APD juga mestinya digunakan oleh tim surveillance public service center (PSC) Bontang, guna memonitor masyarakat dari rumah ke rumah dan menyemprotkan disinfektan ke fasilitas umum yang ada di Bontang.
Neni Moerniaeni, Wali Kota Bontang, mengambil jalan alternatif dengan memborong jas hujan pengganti APD bagi tim tersebut.
Meski begitu, penggunaan jas hujan ini hanya bersifat sementara, menunggu pemesanan ratusan kelengkapan APD dari Jakarta.
“Tak ada rotan akar pun jadi. Mohon maaf ya untuk sementara pakai jas hujan dulu. Kasihan mereka (petugas) kalau di lapangan tidak ada pelindungnya. Saya inisiatif borong jas hujan, yang plastik dan tertutup rapat, daripada tidak ada sama sekali,” kata Neni.
Selain jas hujan, Neni juga menyediakan puluhan sepatu boots, helm dan kacamata khusus. APD alternatif ini yang akan digunakan tim surveillance untuk memeriksa warga yang terduga terjangkit Covid-19 di rumah sakit maupun yang saat ini sedang karantina mandiri.
“Sambil menunggu APD datang dari Jakarta pakai ini dulu, daripada hanya baju biasa. Jas hujan itu juga sekali pakai, habis itu langsung dibuang makanya beli banyak,” tuturnya (rkm//)