Kaltimminutes.co, Bontang – Terjadi perbedaan versi data antara Dinas Kesehata (Dinkes) Kaltim dan Dinkes Bontang dalam konferensi pers terkait update corona virus disease, per Sabtu (25/4/2020).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis kasus Covid-19 mengatakan, sebanyak 40 tenaga medis dari Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) Yabis dan RSUD Taman Husada Bontang, hasil rapid tesnya reaktif (positif) Covid-19.
“Informasi lisan ada 40 dari 2 rumah sakit. Saya masih menunggu laporan tertulisnya dari Dinkes Bontang,” kata Andi.
Sementara data dari Dinkes Bontang, dalam penyampaian Kepala Dinkes Bontang dr. Bahauddin menyampaikan hanya ada 30 tenaga medis yang dikabarkan terpapar Covid-19. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan uji rapid tes pada Jum’at (23/4) dan Sabtu (24/4).
“Sebanyak 112 nakes mengikuti rapid tes, 30 orang reaktif positif Covid-19 versi tes cepat,” ujarnya.
Dari jumlah 30 tenaga medis tersebut, tak dijelaskan secara rinci data berapa yang ada di RSUD maupun di RSIB Yabis.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr. I Made Gusti Suardika membenarkan keterangan data Dinkes Bontang.
“Betul ada 30 seperti yang dikatakan Dinkes Bontang. Cuma mohon maaf, kami tidak bisa beri tahu berapa petugas medis itu daru rumah sakit mana saja,” sebutnya.
Lebih lanjut, 30 petugas medis tersebut telah menjalani isolasi karantina. Mereka difasilitasi dj Hotel Grand Mutiara Bontang selama 2 pekan. Sementara keluarga dan kerabat yang kontak erat dengan 30 petugas medis itu melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. (*)
Dinkes Kaltim Belum Dapat Data Resmi
Dikonfirmasi terkait perbedaan ada ini, Andi Muhammad Ishak, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, mengebut data 40 nakes positif Covid-19 hasil rapid test, didapat dari laporan lisan Dinkes Bontang.
“Mohon maaf saya tadi menerima info lisan dari petugas surveilans hasil rapid test yang reaktif 40, berbeda dengan konpers Bontang,” ungkap Andi, dihubungi Sabtu malam (25/4/2020).
Agar tidak ada kesimpangsiuran data di masyarakat, Andi meminta media menulis data yang disampaikan Dinkes Bontang. Pasalnya, hingga saat ini Andi mengaku Dinkes Kaltim masih menunggu data tertulis resmi dari Bontang.
“Gunakan resmi yang mereka rilis. Saya tunggu tertulisnya belum disampaikan,” tutupnya. (rkm//)