Kaltimminutes.co, Samarinda – Berbagai literatur kedokteran menerangkan Covid-19 atau virus corona, lebih cepat menular pada suhu udara rendah, dan tidak kuat pada suhu panas.
Hal itu disampaikan, dr Yadi, Dosen Mata Kuliah Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
“Suhu udara yang panas dapat memusnahkan virus yang ada di lingkungan bila terkena sinar matahari,” ucap dr Yadi, dikutip dari Humas Setprov Kaltim.
Dirinya menyakini, saat musim kemarau, penularan virus ini akan sedikit terhambat. Karena, virus corona tidak tahan dengan cuaca tersebut.
Namun penyebaran virus ini sangat dipengaruhi oleh prilaku manusia. Semakin manusia membatasi jarak fisik antara satu dengan yang lain, maka sangat mengurangi penularan.
“Suhu lingkungan memang berpengaruh, namun masih kecil. Physical distancing lah yang sangat besar pengaruhnya. Paling utama mengurangi penularan tersebut,” jelasnya.
Terkait berapa persen pengaruh suhu udara panas memusnahkan virus tersebut. Dirinya tidak tahu pasti. Tapi rasanya sangat kecil. “Bahkan, negara yang temperatur di atas 18 derajad hanya berpengaruh 5 persen untuk memusnahkan virus tersebut,” sambungnya.
Yadi mengajak, agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta terus melakukan physical distancing.
“Kita akan mampu menghentikan penularan penyakit ini, bila semua bekerja sama. Artinya, komitmen jaga jarak untuk melewati wabah ini agar cepat berakhir,” pintanya. (rkm//)