Kaltimminutes.co, Samarinda – Jumat sore (22/5/2020) dilakukan pemantauan hilal di Menara Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center Samarinda, oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Samarinda.
Pada pemantauan tersebut, tidak ditemukan hilal pada Jumat petang tersebut.
Masdar Amin, Kepala Kanwil Kemenag Samarinda, pengamatan dilakukan tim dari Kemenag Samarinda dan tim pemantau dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda.
“Hasilnya, yang jelas bahwa ini posisi bulan belum sampai 2 derajat. Kelihatannya, hari raya kita jatuh di hari Minggu (24 Mei). Ini pemantauan sudah selesai. Hilal tidak terlihat dan posisi bulan tidak sampai 2 derajat,” kata Masdar.
Hasil pemantauan, lanjut Masdar akan disampaikan ke Kemenag pusat, untuk kemudian dirapatkan dalam sidang Isbat nasional.
“Nanti malam sidang isbat nasional. Setelah magrib kami akan pantau. Kami nunggu hasilnya dari Kementerian Agama pusat,” ujarnya.
Untuk kemungkinan penetapan 1 Syawal pada Minggu 24 Mei, dijelaskan Masdar, mengikuti metode penetapan yang dianjurkan, dengan menggenapkan hari pada bulan Ramadan menjadi 30 hari.
Namun, Masdar mengimbau masyarakat untuk mengikuti pemerintah untuk penetapan 1 Syawal.
Lebih lanjut, Masdar mengajak masyarakat ketika nanti sudah mengetahui hari lebaran, untuk tidak keluar rumah.
“Imbauan saya, Kemenag, dinas kesehatan dan Pemkot Samarinda, diharapkan warga kota, umat Islam untuk melaksanakan Salat Ied di rumah masing-masing, bersama keluarga inti,” ungkapnya.
Hal ini, karena Dinas Kesehatan Kota Samarinda belum memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan salat Id di masjid atau lapangan terbuka.
“Jadi kalau ada masyarakat yang melakukan (salat Id di masjid atau lapangan), ya itu menjadi tanggung jawab dari panitianya,”kata Masdar.
Selain salat id, Masdar juga mengimbau masyarakat tak melaksanakan takbir keliling, dan silaturahmi seperti biasanya. (*)