Kaltimminutes.co – Nama Bahar bin Smith kembali menjadi sorotan publik. Hal itu dikarenakan vidoe ceramahnya yang viral dimedia sosial.
Dalam cerahnya kali ini Bahar menyeret nama Kepala Staf TNI AD, Jenderal Dudung Abdurachman.
Dalam cerahnya tersebut Bahar mempertanyakan kiprah Dudung saat sewaktu terjadi erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Mana yang kemarin nurunin balihonya Habib Rizieq? Mana Jenderal baliho mana yang kemarin nurunin baliho Habib Rizieq? Yang kemarin ngomong bubarkan saja FPI, mana kok nggak keliatan di Semeru? Mana? Kok malah FPI yang ada di sana,” ujar Bahar dalam sebuah video yang viral di sosial media Twitter dilihat Minggu (19/12).
Suara Bahar kemudian meninggi saat merespon pertanyaan Dudung terkait Papua. Dudung pernah menyebut Papua adalah bagian dari saudara yang harus dijaga.
“OPM dibilang saudara. Dudung, Dudung. Giliran sama ormas Islam galak. Sama OPM yang jelas-jelas teroris, separatis ‘itu saudara kita’,” Ucap Bahar.
Bahar mengatakan, OPM membantai dan membunuh prajurit TNI dan Polri malah dianggap saudara.
“Berapa banyak prajurit TNI dan Polri yang dibunuh dibantai oleh OPM? Kok malah dianggap saudara dan mau dirangkul, OPM harusnya dibasmi, diberantas,” tambah Bahar dengan nada tinggi.
Terpisah, Pengacara Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan ceramah kliennya itu merupakan bentuk kritikan terhadap pemerintah terkait penanganan Semeru.
Ia mengatakan Bahar hendak membandingkan bahwa FPI justru hadir terlebih dulu ke tempat bencana ketimbang Dudung. Padahal FPI sudah dibubarkan pemerintah.
Lebih lanjut, Ichwan tak merinci di mana ceramah Bahar itu digelar. Ichwan hanya mengatakan bahwa kritik terhadap Dudung dalam ceramah itu bermula ketika Bahar mendoakan para korban erupsi Semeru.
“Jadi penderitaan korban Semeru adalah penderitaan kita juga, mereka yang kehilangan harta bendanya sama seperti kita kehilangan harta benda kita, mereka yang kehilangan keluarganya sama seperti kita kehilangan keluarga kita,” kata Ichwan. (*)