Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ragam

Samarinda Penuhi Syarat WHO Lakukan Adaptasi Kebiasaan Baru, Positive Rate Kota Tepian 1,6 Persen

4
×

Samarinda Penuhi Syarat WHO Lakukan Adaptasi Kebiasaan Baru, Positive Rate Kota Tepian 1,6 Persen

Sebarkan artikel ini
Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda

Kaltimminutes.co, Samarinda – Laporan Covid-19 Indonesia, oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) tertanggal 17 Juni 2020, WHO menyoroti angka positive rate Covid-19 di Indonesia yang terbilang masih tinggi, di atas lima persen.

Dengan kondisi seperti itu, pemerintah justru berupaya melonggarkan kegiatan masyarakat dengan melaksanakan new normal, atau adaptasi kebiasaan baru. Termasuk pemberlakuannya di provinsi maupun kabupaten/kota.

Example 300x600

Berdasarkan standar yang telah ditetapkan WHO, suatu wilayah dapat melonggarkan pembatasan sosial, jika ditemukan kurang dari lima persen sampel terkonfirmasi positif setidaknya selama dua pekan.

Samarinda, menjadi salah satu kota yang mengambil kebijakan relaksasi.

Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, menyampaikan positive rate Samarinda, saat ini berada di bawah 5 persen, atau lebih tepatnya 1,6 persen. Bila merujuk syarat yang dikeluarkan WHO, maka Samarinda sudah bisa melaksanakan adaptasi kebiasaan baru.

“Positif rate Samarinda di bawah 5 persen, tepatnya 1,6 persen. Nah, kalau merujuk WHO, Insya Allah kita sudah memenuhi syarat memasuki new normal,” kata Ismed, dikonfirmasi Senin (22/6/2020).

Ismed menegaskan positive rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19, harus berbanding dengan total pemeriksaan spesimen di Samarinda.

Kota Tepian saat ini rasio test berada di atas 2 persen untuk 1000 penduduk. Angka ini dengan asumsi penduduk Samarinda berjumlah 1 juta jiwa.

“Maksudnya rasio test sudah di atas 2 begini, mensyaratkan minimal rasio tes 1 untuk 1000 penduduk. Nah, Samarinda sudah lebih kurang 2500 tes swab dilakukan. Berarti 2500 per 1 juta penduduk, rasionya sudah lebih dari 2 persen,” jelasnya.

“Ini penting dipaparkan, untuk menunjukkan kinerja suatu kota cepat untuk melakukan surveillance, bukan pencitraan atau drama,” pungkasnya. (rkm//)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *