Kaltimminutes.co – Beredar video viral Edy Mulyadi yang merupakan eks Caleg PKS melontarkan kata-kata yang dalam narasinya di duga menghina Kalimantan Timur.
Dalm video tersebut Edy menarasikan Kalimantan sebagai tempat jin buang anaknya.
“Bisa memahami ngak, Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak” ujar Edy
Statement yang dikeluarkan Edi tersebut diduga berkaitan dengan rencan pemindahan Ibu Kota Negara dari DK Jakarta ke Kalimantan Timur.
Edi lanjut mengatakan dirinya tak akan membangun di Kalimantan jika pasarnya hanya kuntilanak dan gendruwo.
“Pasarnya siapa? Kalu pasarnya Kuntilanak dan gendruwo ngapain gua bangun di sana. Ngak ada”
Dalam video tersebut, secara terang-terangan Edy juga menyebut jika seseorang tinggal di Gunung Sari, Jakarta, tidak akan mau pindah ke Penajam, Kalimantan, dan beli rumah di sana untuk pindah ke Ibu Kota Baru.
“mana mau?” katanya
Mendengar penyataan Edy tersebut salah sorang rekan di sampingnya mengatakan hanya monyet yang mau tinggal di Penajam, Kalimantan Timur.
“Hanya Monyet” Jawabnya sambil Tertawa.
Belum diketahui, kapan dan di mana lokasi diucapkannya kalimat diduga yang diduga hinaan itu oleh Edy Mulyadi.
Namun, video dirinya yang mengucapkan kata-kata tempat jin buang anak itu telah beredar di media sosial.
Lalu siapa sih Edi Mulyadi? Berikut sosoknya dilansir dari berbagai sumber.
Edy Mulyadi lahir pada 8 Agustus 1966 di Jakarta. Ia adalah seorang wartawan senior yang telah berkerja di beberapa media.
Diketahui Edi pernah mencalonkan diri sebagai caleg PKS nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III namun gagal.
Edy memulai karirnya sebagai wartawan sejak tahun 1991 dan telah bekerja dibeberapa media besar seperti Media Indonesia, Metro TV, TPI dan juga Warta Ekonomi.
Ia juga pernah bergabung bersama kompasiana sejak 23 Mei 2014 dengan nama akun edymulyadilagi. Ia menulis dirinya sendiri sebagai seorang jurnalis, media trainer, konsultan/praktisi PR.
Dari sejumlah tulisannya yang di unggah di Kompasiana Ia diduga membuat tulisan-tulisan yang menyindir Presiden Jokowi dengan dalih dia adalah seorang wartawan senior.
Diketahui Edy juga dikenal sebagai ustaz, dan menjabat sebagai Sekjen GNPF Ulama sejak Juli 2019. Edy ternyata juga caleg gagal dari PKS dalam pemilihan legislatif April 2019 lalu.
Ia pernah menjadi saksi dalam kasus penembakan anggota Lakar Forum Pembela Islam (FPI) pada Desember 2020 lalu yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Dalam kasusu tersbut Edy membuat video yang diunggah melalui akun YouTube-nya @Bang Edy Channel. Dalam video berdurasi 6,24 detik yang dilihat detikcom, Edy mengatakan dia sudah mewawancarai beberapa pedagang di rest area Km 50.
(*)