Kaltimminutes.co –Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan bagian dari strategi besar Pemerintah Kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat dan menciptakan ruang dagang yang lebih layak, tertata, dan nyaman bagi pelaku usaha kecil.
Pembangunan tahap kedua revitalisasi Pasar Pagi Samarinda terus bergulir dan ditargetkan bisa mulai digunakan secara fungsional pada Oktober 2025. Proyek yang kini progresnya mencapai 10,4 persen ini dirancang tidak hanya modern dari sisi arsitektur, tapi juga memperhatikan kebutuhan riil pedagang dan pengunjung.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Hendra, menyebutkan bahwa pekerjaan penting seperti penyekatan kios, pemasangan plafon, serta sistem mekanikal dan elektrikal sedang dikebut.
“Pasar ini akan menjadi sentra baru ekonomi rakyat. Kita ingin pedagang bisa berjualan di tempat yang aman, nyaman, dan tertata rapi, tanpa kehilangan nuansa pasar tradisional,” jelasnya, Senin (21/4/2025).
Dirancang setinggi tujuh lantai, Pasar Pagi akan memiliki fungsi ruang yang efisien dengan parkir di lantai dasar dan area dagang di lantai dua hingga lantai atas. Penempatan dagangan juga dikelompokkan berdasarkan jenis, di mana lantai satu dikhususkan untuk pedagang sayur, ikan, dan produk basah lainnya.
“Tujuannya supaya pembeli lebih mudah, pedagang lebih nyaman, dan pasar lebih bersih serta teratur,” tambahnya.
Meski tampil modern, Hendra memastikan konsep ini tetap mempertahankan efisiensi, termasuk dengan tidak menggunakan sistem pendingin ruangan, demi menekan biaya operasional jangka panjang.
“Pemeliharaannya akan jauh lebih mudah dan murah. Ini penting supaya pasar bisa dikelola secara berkelanjutan oleh pemerintah maupun pedagang,” ungkapnya.
Tak hanya fokus pada desain bangunan, revitalisasi ini juga membawa solusi nyata untuk persoalan klasik seperti lahan parkir. Pasar akan dilengkapi dengan fasilitas parkir yang mampu menampung lebih dari 800 kendaraan, termasuk 104 mobil dan 709 motor.
“Fasilitas ini penting agar aktivitas jual beli tidak lagi terganggu oleh kepadatan kendaraan seperti dulu,” kata Hendra.
Dengan ditargetkannya operasional fungsional pada Oktober, Hendra berharap revitalisasi Pasar Pagi menjadi simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan dan tempat yang layak bagi pelaku UMKM di Samarinda.
“Pasar bukan hanya tempat jual beli, tapi juga denyut nadi ekonomi rakyat. Kita ingin Pasar Pagi ini menjadi contoh pasar tradisional yang adaptif dan modern, tapi tetap berpihak pada rakyat kecil,” pungkasnya.
(Adv)