Kaltimminutes.co – Dalam upaya menghadapi tantangan lingkungan dan menanggulangi permasalahan sampah kota, Pemerintah Kota Samarinda terus menunjukkan komitmen serius dengan mendorong percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan.
Inisiatif ini merupakan langkah konkret menuju masa depan energi bersih, sekaligus bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan memperbaiki sistem pengelolaan limbah kota.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan bahwa tahapan perencanaan proyek PLTSa kini telah mencapai sekitar 70 persen. Pemerintah tengah memasuki konsolidasi tahap ketiga bersama calon investor, yang meliputi finalisasi sejumlah hal teknis seperti pemetaan lokasi pembangkit dan pengurusan kelengkapan administrasi lahan.
“Dari total luas lahan 30 hektare di TPA Sambutan yang dimiliki Pemkot, sekitar 2,5 hektare akan dialokasikan khusus untuk lokasi pembangunan PLTSa. Sekarang kami tinggal menyesuaikan titik pasti untuk pembangunannya,” jelas Andi Harun dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal pembangunan fasilitas energi, tetapi juga merupakan simbol harapan akan kota yang berkelanjutan. Teknologi yang akan digunakan dalam PLTSa tersebut adalah sub-kritis hidrolisis, sebuah metode konversi sampah dengan menggunakan tekanan air tinggi dan suhu ekstrem hingga 374 derajat Celsius. Teknologi ini terbukti efektif dan telah digunakan di negara seperti Taiwan, dan akan dibawa ke Samarinda oleh investor dari Malaysia.
PLTSa Samarinda nantinya ditargetkan mampu mengolah lebih dari 600 ton sampah per hari. Dari pengolahan tersebut, pembangkit diharapkan mampu menghasilkan daya listrik hingga 20 kilo Volt Ampere (kVA), yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan energi kota. Pemerintah Kota Samarinda juga tengah menjalin kerja sama dengan PLN sebagai calon pembeli listrik, serta menjalin koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait dukungan regulasi dan teknis.
“Ini adalah implementasi nyata dari konsep waste to energy yang selama ini digaungkan. Kami bersyukur karena progres pembangunan PLTSa di Samarinda termasuk yang cukup maju dibanding daerah lain,” tutur Andi Harun.
Andi Harun juga mengungkapkan optimismenya terhadap perkembangan proyek tersebut, dan menargetkan agar setiap bulan dapat tercapai kemajuan signifikan menuju tahap pembangunan fisik.
Dengan pendekatan kolaboratif, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan sinergi antara pemerintah, investor, dan pemangku kepentingan lainnya, Samarinda bersiap memulai era baru dalam pengelolaan sampah mengubahnya dari beban menjadi sumber daya yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
(Redaksi)