Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Ragam

Sempat Hebohkan Warga Samarinda Seberang, Lansia Asal Gowa Negatif Covid-19

155
×

Sempat Hebohkan Warga Samarinda Seberang, Lansia Asal Gowa Negatif Covid-19

Sebarkan artikel ini
Lansia asal Gowa, saat dievakuasi petugas medis ke RSUD I.A. Moeis Samarinda

Kaltimminutes.co, Samarinda – Dipastikan tidak terpapar pandemi Covid-19, wanita lanjut usia (lansia) bernama Buniah Hamid (71) asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat menghebohkan warga Samarinda Seberang, Senin (13/4/2020) dengan demam tinggi dan menggigil

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Samarinda dr Ismed Kusasi saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020) siang tadi.

“Hasil tesnya negatif,” tegas Ismed.

Ditanya mengenai apa penyebab demam tinggi dan menggigilnya tubuh Buniah dikarenakan penyakit biasa. Namun, Ismed tak bisa menyebutkannya secara merinci.

“Yang jelas cuman sakit biasa, engga ada hubungannya dengan Covid-19,” kata Ismed.

“Biarpun engga ada hubungannya, tapi tetap ditangani oleh rumah sakit (RSUD IA Moeis). Pemeriksaan awal itu karena tekanan gula darah sama yang bersangkutan stres mencari keluarganya,” sambungnya.

Meski berasal dari Kabupaten Gowa, Sulsel, yang berada dalam status darurat, tentu membuat tim Gugus Penanganan Covid-19 harus bertindak seksama.

Karena hasil menunjukkan kondisi kesehatan Buniah tidak ada sangkutannya dengan pandemi Covid-19, maka untuk selanjutnya Buniah akan diserahkan oleh dinas dan pihak terkait lainnya. Semisal Dinas Sosial (Dinsos) untuk mempertemukan Buniah dengan sanak saudaranya.

Sedangkan untuk hasil rapid test, lanjut Ismed, hal tersebut baru bisa diketahui sesaat sampel darah dari Buniah yang diambil petugas ketika melakukan evakuasi dan dilakukan uji laboratorium di kantor Diskes Samarinda.

Hal tersebut rupanya menjadi alasan bagi petugas medis yang melakukan evakuasi kepada Buniah dan tidak bisa menyebutkan hasilnya. Rapid test ini sendiri dijelaskan Ismed memiliki dua sistem yang berbeda pada tahap pengujiannya. Kalau jenis rapid test yang mengambil sampel darah dialiran kapiler semisal ujung jari, hasilnya tidak ada seakurat dengan metode rapid test yang mengambil sampel darah pada area sena atau lipatan siku.

“Karena di beberapa daerah juga dianjurkan pengambilan darah di lipatan siku karena lebih efektif dan enam positif di Samarinda metodenya pengambilan dari aliran darah sena itu,” pungkasnya. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *