Kaltimminutes.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam menghadirkan kebijakan pendidikan yang berpihak kepada masyarakat. Salah satunya adalah penyediaan seluruh buku wajib secara gratis bagi siswa di sekolah negeri, baik buku paket, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), hingga buku kesehatan siswa.
“Jenis buku apapun apakah itu referensi utama mata pelajaran, buku paket, LKS, atau LKPD itu gratis, ditanggung oleh pemerintah,” tegas Andi Harun, Senin (22/7/2025).
Andi Harun memastikan bahwa jika dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tidak mencukupi, maka anggaran untuk pengadaan buku akan dialihkan ke APBD Kota Samarinda. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pungutan atau beban biaya tambahan yang ditanggung orang tua murid.
Kebijakan ini juga mencakup buku kesehatan siswa yang sebelumnya sempat dijual oleh sejumlah sekolah. Menurut Andi Harun, buku tersebut seharusnya disediakan gratis oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas.
“Karena tidak mencukupi ditambah belum adanya aturan resmi, maka ada sekolah yang mencetak sendiri dan menjual dengan harga mahal. Padahal jika dari pemerintah, seharusnya gratis,” jelasnya.
Terkait tes psikologi, Wali Kota menegaskan bahwa hanya siswa berusia 6 tahun ke bawah yang akan masuk kelas 1 SD yang diwajibkan memiliki rekomendasi psikolog. Namun, pelaksanaannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, bukan sekolah.
“Tes psikologi bukan dilakukan sekolah, melainkan orang tua mereka yang bebas memilih psikolog sesuai kehendak mereka sendiri. Ini di luar campur tangan sekolah,” pungkas Andi Harun.
(Redaksi)
