Home / Pariwara

Rabu, 8 September 2021 - 15:47 WIB

Soal Dana Belanja Rp12,17 Triliun, TAPD dan Banggar Belum Sepakat

Muhammad Sabani, Sekretaris Pansel JPTM Sekprov Kaltim

Muhammad Sabani, Sekretaris Pansel JPTM Sekprov Kaltim

Kaltimminutes.co, Samarinda – Sesuai jadwal Badan Musyawaran (Banmus) DPRD Kaltim, pada Rabu (8/9/2021) hari ini, diagendakan rapat paripurna kesepakatan bersama rancangan KUPA PPAS 2021.

Agenda itu urung digelar. Alasannya, karena belum disepakatinya belanja daerah yang diusulkan Pemprov Kaltim ke DPRD.

Pemprov Kaltim, melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengusulkan penambahan belanja daerah di APBD 2021 perubahan menjadi Rp12,17 triliun.

“Usulan kami sudah disampaikan di KUPA PPAS, sebesar Rp12,17 triliun,” ungkap Muhammad Sabani, Ketua TAPD Kaltim, Rabu (8/9/2021).

Sementara pada APBD murni, belanja daerah diketok sebesar Rp11,61 triliun, artinya ada selisih penambahan anggaran belanja sebesar Rp558,34 miliar.

Selisih itulah yang akan dibahas terlebih dahulu secara internal oleh Banggar DPRD Kaltim.

“Belanja kesepakatannya belum. Mereka (DPRD) mau bahas internal dulu, untuk evaluasi terhadap usulan kami,” jelasnya.

Baca Juga :  Tambang Ilegal Makin Bermunculan, Wakil Ketua DPRD Kaltim Minta Pansus Pertambangan Segera Dibentuk

Selain itu, pihaknya di TAPD juga masih menunggu penuangan pokok pikiran (pokir) oleh DPRD Kaltim.

“Program kami sudah dimasukan, tinggal pokok pikiran mereka. Kalau pokir mereka gak masuk gimana kita mau sepakati. Jadi tinggal menunggu dari DPRD Kaltim,” imbuhnya.

Nantinya jika kesepakatan kedua belah pihak telah ditemukan, maka proses pembahasan APBD perubahan Kaltim 2021 bisa berlanjut dengan kesepakatan rancangan KUPA PPAS.

“Itu kan harus persetujuan bersama, kalau ada ada yang masuk dari mereka baru disepakati bersama, baru diteruskan. Sekarang bola di tangan mereka,” tegasnya.

Serapan Rendah, Menambah Belanja Terkesan Janggal

Sementara itu, Syafruddin, Anggota Banggar DPRD Kaltim menyoroti rendahnya serapan anggaran yang dilakukan Pemprov Kaltim.

Baca Juga :  Wali Kota Samarinda Dapat Suntikan Vaksin Kedua, Akui Nyeri Saat Disuntik

Hingga pekan pertama September ini, serapan APBD Kaltim disebut baru menyentuh 36,40 persen.

“Artinya, logika orang awam, buat apa dibahas APBD perubahan yang ada aja baru 36,40 persen,” ungkap Udin, sapaan karibnya.

Politisi PKB Kaltim ini menyayangkan target Badan Pengelola Anggaran dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, yang menarget serapan APBD hanya berkisar 60 hingga 70 persen di akhir tahun.

Untuk itu, pihaknya mempertanyakan usulan belanja yang meningkat di APBD perubahan, sementara serapan belanja masih rendah.

“Kalau belanja ditambah, justru akan menambah beban Pemprov Kaltim. Menambah beban belanja, menambah pengeluaran,” paparnya.

“Janggal juga belanja mau ditambah, tapi serapan sampai saat ini masih rendah,” pungkasnya. (*)

Share :

Berita Terkait

Pariwara

Waduh!! 213 Desa di Kalimantan Timur Belum Teraliri Listrik, Syafruddin: Kami Akan Bantu Tuntaskan

Pariwara

Ely Hartati Rasyid Ajak Masyarakat Sebarluaskan Pengetahuan Perda Bantuan Hukum

Pariwara

Usulan Dua Proyek MYC di APBD Perubahan, Sigit Wibowo: Bisa Diakomodir, Bisa Tidak

Pariwara

Rapat Pertama Komisi II DPRD Kaltim Dengan 2 Mitra Kerja Bahas Program Kerja
Kegiatan reses anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno di dapil Bontang, Jumat (19/2/2021)

Pariwara

Serap Aspirasi Masyarakat Bontang, Agiel Suwarno Siap Kawal Pembangunan Jalan Tol Bontang-Samarinda

Pariwara

Pemkot Samarinda Bahas RKPD 2022, Andi Harun Ingatkan OPD, Lurah, dan Camat Berlari Kencang

Pariwara

Sampaikan Lewat Paripurna, Fraksi Golkar Minta Dewan Tindaklanjuti Rencana Pergantian Ketua DPRD Kaltim

Pariwara

Tangani Banjir di Balikpapan, Komisi III DPRD Kaltim Kawal Proyek Normalisasi Sungai Ampal