Kaltimminutes.co – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/2) kemarin.
Usai kejadian gempa itu muncul fenomena semburan lumpur panas dari dalam tanah di Bonjol, Kabupaten Pasaman.
Terkait hal ini Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan penyebab fenomena semburan lumpur panas tersebut.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengungkapkan lokasi kejadian semburan lumpur hanya berjarak sekitar 30 meter dari pemandian air panas.
“Dugaan sementara, guncangan gempa bumi yang sangat kuat menyebabkan retakan yang memotong akuifer yang berisi air panas dan diperkirakan retakan tersebut menembus ke permukaan aluvium hingga permukaan tanah,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/2).
Adapun material lumpurnya, kata Eko, adalah material aluvium (Qh) yang terbawa oleh tekanan air kuat dari akuifer mengandung air panas.
Sementara sebaran air panas yang ada di beberapa titik karena mengikuti bidang lemah yang terbentuk natural.
“Ada kemungkinan spot-spot ini sebagai mud volcano atau kemungkinan sand boil,” katanya.
Sebelumnya, viral video air panas meluap dari dalam tanah di lokasi gempa di Pasaman pada Jumat kemarin.
Dalami video itu, terlihat seperti mata air bercampur lumpur warna cokelat muda menyembur dan mengalir terus. Kejadian itu disebut terjadi setelah gempa di Pasaman Barat.
Diberitakan sebelumnya ratusan rumah warga di Pasaman Barat, Sumatera Barat roboh akibat gempa berkekuatan M 6,2.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat Hamsuardi.
Dalam peristiwa ini, setidaknya ada dua daerah yang mengalami dampak terparah yakni Nagari Kajai di Kecamatan Talamau dan Nagari Kinali.
“Daerah terparah yang mengalami kerusakan yaitu Nagari Kajai di Kecamatan Talamau dan Nagari Kinali,” kata dia saat seperti dilansir Antara, Jumat (25/2/2022).
Gempa itu diketahui menyebabkan total warga yang meninggal dunia berjumlah 8 orang. Selain itu, korban luka berat tercatat sebanyak 10 orang, luka ringan 76 orang dan 6.002 warga mengungsi.
(*)