Home / Advertorial

Selasa, 14 Maret 2023 - 18:18 WIB

Turunkan Angka Stunting, Ketua TP PKK Kota Samarinda Minta Semua Pihak Bekerja Keras Lakukan Pencegahan

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun

Kaltimminutes.co, Samarinda  – Upaya penurunan angka stunting di Samarinda terus dilakukan.

Sebab Samarinda telah menargetkan angka stunting akan turun menjadi 11 perssen di tahun 2024 nanti.

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda pun telah melakukan beragam upaya untuk menurunkan angka stunting.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Stunting yang dialami oleh anak merupakan gambaran keadaan tidak suksesnya pertumbuhan pada anak dengan umur dibawah 5 tahun yang dipicu ketiadaan gizi akut, yang mengakibatkan seorang anak dengan kondisi terlalu pendek untuk umurnya pada saat itu.

Baca Juga :  Jalan Rusak Kerap Dikeluhkan Warga, AH: Pemerintah Seharusnya Prioritaskan Hasil Reses Terkait Infrastruktur

Kondisi ini terjadi dimulai bayi berada di dalam kandungan seorang ibu sampai dengan umur 2 tahun.

Namun saat ini banyak orang yang mengeluarkan kata stunting untuk bahan bercanda.

Menurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun, penggunaan kata ‘stunting’ sebagai candaan itu tidak dibenarkan.

“Bukan lagi sekadar candaan. Itu merupakan pembullyan (perundungan) dan penghinaan. Kita tidak boleh tutup mata soal stunting,” kata Rinda saat ditemui di Jalan Harmonika, Samarinda.

Lebih lanjut ia juga mengatakan agar semua pihak tidak meremehkan kasus stunting.

Seluruh pihak ia minta perlu berkerja keras  untuk menurunkan dan mencegah terjadinya kasus stunting.

“Semakin cepat kita cegah, semakin cepat kita obati, semakin cepat teratasi,”ujarnya.

Baca Juga :  Tingkatkan PAD dari Sektor Parkir, Kawasan Gor Segiri Akan Diberlakukan Parkir Gate

Kasus stunting merupakan kasus yang terus menjadi perhatian oleh seluruh pemerintahan. Baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Karena anak stunting akan menjadi masalah sosial dalam pembangunan daerah.

“Karena anak stunting akan menjadi masalah sosial nantinya. Mau dibawa kemana dia,”jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan jika anak telah didiagnosis stunting, maka perkembangan otak maupun tumbuh kembangnya terganggu dan hal tersebut tidak bisa diobati. Sehingga, tidak memungkinkan menjadi sumber daya manusia (SDM) bagi pembangunan daerah.

“Ada beberapa  orang yang dengan mudahnya mengeluarkan kata ‘stunting’ yang ditunjukkan kepada temannya. Mungkin, hanya sekedar candaan saja. Namun, stunting bukanlah kondisi yang perlu diremehkan,” pungkasnya.

(Advertorial)

Share :

Berita Terkait

Advertorial

Gelar Kursus Cepat Baca Al-Quran, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda Gandeng Kemenag dan TP-PKK

Advertorial

Wali Kota Andi Harun Sampaikan Pesan untuk Siswa-siswi di Perpisahan Pelajar SMPN 1 dan SMPN 2 Samarinda

Advertorial

Sterilisasi Kendaraan ODOL, Dishub Samarinda Bakal Buat Surat Erdaran Baru

Advertorial

Hadiri Rakornas Dukung Pembangunan IKN, Wawali Rusmadi Sebut Samarinda Siap Jadi Jantung IKN

Advertorial

Penjualan BBM Eceran Bisa Dilakukan dengan Sistem Perizinan, Komisi I DPRD Samarinda Dorong Pemkot Buat Perda

Advertorial

Galar Rapat Paripurna, Pansus 1 DPRD Samarinda Bahas Soal Lanjutan Inventarisasi Aset

Advertorial

Wali Kota Andi Harun Titip Pesan Persatuan dan Kesatuan Saat Pengukuhan Majelis Alumni Pemuda Ansor

Advertorial

Bertempat di Halaman Parkir Balaikota, Pemkot Samarinda Musnahkan Ribuan Botol Miras