Kaltimminutes.co, Samarinda – Sejak mulai diuji coba pada 2 Januari 2020 lalu. Jembatan Mahakam IV Samarinda belum mendapatkan sertifikat laik dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), Kementerian PUPR RI.
Guna melengkapi persyaratan rekomendasi persetujuan laik fungsi Jembatan Mahakam IV Samarinda, akan dilakukan pengujian tambahan gaya kabel hanger dengan metode vibrasi di jembatan.
Pengujian akan dilakukan oleh konsultan penguji dan tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), Kementerian PUPR RI.
Selama pengujian tersebut, jembatan akan ditutup pada Jumat (13/3/2020) pukul 19.00 Wita, hingga Sabtu (14/3/2020) pukul 16.00 Wita (21 jam).
Irhamsyah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kaltim, menyampaikan pengujian vibrating kabel jembatan ini menjadi salah satu kelengkapan, yang dibutuhkan KKJTJ, untuk mengeluarkan sertifikat laik fungsi jembatan.
“Uji ini spesifik pada bagian kabel, karena itu yang diminta KKJTJ untuk dilengkapi secara vibrating. Kalau tegangannya kan sudah kami uji dulu, nah sekarang yang vibrating. Vibrating itu kan getaran di kabelnya. Itu aja,” kata Irhamsyah, dihubungi via telepon, Rabu (11/3/2020).
Teknis pengujian ini dilakukan oleh konsultan penguji dengan cara memasang instrumen khusus di kabel Jembatan Mahakam IV Samarinda.
“Setiap kabel akan dipasang instrumen lalu diuji getarannya. Nah, kalau tidak kami tutup, maka kendaraan-kendaraan yang lewat akan mempengaruhi getaran itu,” jelasnya.
Agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jembatan tersebut. Pihak KKJTJ dan Dinas PUPR Kaltim menargetkan pengujian selesai dalam satu malam. Namun, bila belum selesai, pengujian akan dilanjutkan Sabtu pagi.
“Kalau malam sudah selesai semua hanger kami dapat datanya, pagi kami buka lagi,” tegasnya.
Irhamsyah menjelaskan bahwa pengujian getar kabel jembatan akan dilakukan tertutup. Mengenai hasil pengujian akan disampaikan KKJTJ usai dilakukan pleno bersama 10 profesor ahli konstruksi jembatan di Indonesia.
“Pengujiannya tertutup, tapi nanti hasilnya sudah keluar dari KKJTJ, kami akan sampaikan ke media. Kapan hasilnya keluar nanti tergantung dari KKJTJ nya. Karena KKJTJ kan tidak hanya menguji di Samarinda saja, tapi juga jembatan di seluruh Indonesia. Untuk pleno nya saja 10 profesor yang melakukan uji itu,” pungkasnya. (rkm//)