DIKSI.CO, BALIKPAPAN – Universitas Balikpapan (Uniba) menggelar 1st International Conference on Renewable Energy and Sustainable Community Transformation (ICORESCT), di Swiss BelHotel, Jumat (6/10/23).
Konferensi ini digelar dengan menghadirkan dari Borneo Studies Network (BSN), Universitas Balikpapan (Uniba), Universiti Sarawak Malaysia (Unimas), dan Universiti Brunei Darussalam.
Konferensi ini bertujuan untuk membahas dan memaparkan perkembangan terkini dalam upaya menciptakan masyarakat berkelanjutan secara global.
Dengan fokus utama acara ini adalah mengintegrasikan penelitian dan inovasi dalam ilmu material dan energi terbarukan untuk mencapai tujuan berkelanjutan yang lebih luas.
“Kegiatan ini bagus karena menghubungkan beberapa negara, saya apresiasi event ini baru yang menyelenggarakan event ini yang pertama kali nya,” kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
Orang nomor satu di Kota Balikpapan ini berharap agar konferensi ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, bahkan dengan beberapa negara tetangga lainnya.
“Mudahan selalu bisa dikembangkan lagi, bukan hanya Malaysia, Brunei Darussalam, tapi beberapa negera asia bahkan di dunia, di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan lainnya,” katanya.
Melalui kegiatan ini diharapkan memberdayakan Masyarakat untuk Perubahan Berkelanjutan. Inovasi dan Teknologi untuk Transformasi Masyarakat Berkelanjutan serta Kemitraan Kolaboratif untuk Transformasi Komunitas Berkelanjutan.
Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. Isradi Zainal, mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya bersama 3 negara ini disinergiskan bersama terkait isu isu yang jadi masalah dunia untuk dipecahkan dengan konferensi ini.
“Harapannya kita sekarang di borneo, Sarawak, Balikpapan, Brunei kita kan sama-sama pulaunya kita jaga pulau ini terkait sustainable island for borneo,” katanya.
Terlebih dengan adanya new capital city atau ibu kota yang diharapkan IKN maju, Sarawak maju, borneo maju, yang pasti karena berbicara sustainable bicara anak cucu, maka perlu disinergikan secara peofessional.
Dijelaskan bahwa pembangunan IKN hingga 4 Oktober kemarin sudah mencapai 51% banyak gedung-gedung perkantora yang tengah dibangun di IKN.
“Kami berharap apa yang ada di IKN dapat diimplementasikan dan diambil nilai positifnya untuk Malaysia, dan Brunei Darussalam,” katanya.
(*)