Kaltimmimutes.co, Samarinda — Gelaran Pasar Ramadan di Masjid Jami’ Jabal Nur di Jalan Wolter Monginsidi mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi.
Apresiasi ini disampaikan Rusmadi saat menghadiri peresmian Pasar Ramadan pada Selasa (12/3/2024) sore.
Menurut Rusmadi, gelaran Pasar Ramadan Masjid Jami’ Jabal Nur dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Bulan Ramadan kita tempatkan sebagai bulan istimewa, mulia, dan penuh berkah. Saya gembira karena masjid ini tidak hanya tempat ibadah shalat, tapi oleh dewan kemakmuran masjid dan pengurus menjadi pusat sosial masyarakat, serta berperan dalam menguatkan ekonomi umat,” kata Rusmadi dalam sambutannya.
Rusmadi menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pasar Ramadan ini menjadi salah satu niat dewan masjid dalam upaya meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, untuk menjalin silaturahmi.
“Saya merasa gembira ketika menerima undangan untuk menghadiri pasar Ramadan. Saya sempat bingung karena tempat ibadah shalat saja bisa sempit dan mengganggu jalannya ibadah, lalu pintas saya lihat ada lahan yang cukup,” ucapnya.
“Saya bersyukur karena pasar ini tidak hanya menguatkan ekonomi umat dan UMKM, tetapi juga sarana bersilaturahmi dan bertegur sapa. Tahun ini, niatnya lebih ikhlas, bukan hanya menguatkan UMKM, tapi juga ikut serta dalam memecah kemacetan. Semoga niat baik dewan pengurus masjid Jabal Nur ini diberkahi oleh Allah,” tambahnya.
Orang nomor dua di Kota Samarinda ini berpesan kepada dewan masjid dan Irma, melainkan juga kepada seluruh masyarakat yang ikut terlibat.
“Tentu saya titipkan pesan agar pasar ini dijaga agar menjadi pasar yang bermartabat, bersih, dan tertib. Semua kegiatan ini semoga dijalankan dengan niat ikhlas sehingga dapat mendapatkan pahala dari Allah,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Jumian, menjelaskan bahwa pasar Ramadan ini merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh Irma bekerja sama dengan masyarakat yang memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pinggir jalan.
“Kami memanfaatkan lahan yang ada dan awalnya memberikan lapak secara gratis. Namun, untuk kebersihan dan keamanan, mereka dikenakan biaya 20 ribu per hari,” kata Jumian.
Ia berharap pasar ini bukan hanya kegiatan sekali waktu saja namun bisa tetap berlanjut.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan tahun ini saja, tetapi bisa berjalan setiap tahunnya. Dengan adanya 15 lapak, semoga pasar Ramadan ini menjadi tradisi yang mempererat tali silaturahmi dan mendukung ekonomi masyarakat setempat,” jelasnya
(Advertorial)